Sebelum memasuki tahap validasi data, Dispendik Surabaya telah melakukan sosialisasi terhadap seluruh jalur SPMB.
Menyesuaikan petunjuk teknis (juknis) resmi dari pemerintah pusat, Pemkot Surabaya kemudian menurunkannya ke dalam regulasi di tingkat kota yang selanjutnya menjadi acuan dalam SPMB TK, SD, maupun SMP sederajat di Surabaya.
Untuk diketahui, jalur prestasi menjadi satu di antara jalur favorit mengingat peningkatan kuota penerimaan jalur tersebut pada SPMB tahun ini.
Pada SPMB SMP, kuota tertinggi tetap berada di jalur domisili (sebelumnya bernama zonasi) dengan kuota minimal sebesar 40 persen, kemudian diikuti prestasi (35 persen), afirmasi (20 persen), dan mutasi (5 persen). (bob)