Inilah Deretan Strategi Pemkot Malang dalam Menekan Angka Pengangguran

Penulis: Benni Indo
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO ARSIP - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Senin (26/5/2025). Wahyu Hidayat memaparkan, pembangunan ekonomi kreatif dapat mendorong inovasi dan kreativitas untuk menciptakan lapangan kerja baru di sektor-sektor non industrial

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang menerapkan empat strategi untuk menurunkan angka pengangguran terbuka.

Empat strategi itu adalah pembangunan ekonomi kreatif, pengembangan wirausaha dan UKM, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan keterampilan serta vokasi. Strategi ini tercantum dalam dokumen RPJMD 2025-2029.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memaparkan, pembangunan ekonomi kreatif dapat mendorong inovasi dan kreativitas untuk menciptakan lapangan kerja baru di sektor-sektor non industrial. Kota Malang telah memiliki fasilitas yang ideal seperti MCC untuk mengembangkan sektor ini.

Dalam pengembangan wirausaha dan UKM, Pemkot Malang berfokus pada inkubasi bisnis, pelatihan kewirausahaan, dan fasilitas akses modal bagi UMKM. Pun peningkatan kualias pendidikan difokuskan pada integrasi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.

"Termasuk program magang dan kemitraan industri," ujar Wahyu Hidayat, Rabu (18/6/2025).

Pelatihan keterapilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan pasar kerja saat ini menjadi perhatian untuk pengembangan keterampilan dan vokasi.

Wahyu menjabarkan, kendala utama dalam mencapai target ini meliputi dinamika pasar kerja yang cepat berubah, kesenjangan antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan industri, serta fluktuasi ekonomi global.

"Namun dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif, Kota Malang optimis dapat mengurangi angka pengangguran secara signifikan," yakin Wahyu.

Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker‑PMPTSP) mencatat, penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang saat ini berada di kisaran 6,2 persen, turun dari 6,8 persen pada tahun 2024.

Menurut Kepala Disnaker‑PMPTSP, Arif Tri Sastyawan, fokus utama kebijakan adalah memastikan investor di Kota Malang merekrut pekerja ber-KTP lokal sesuai program “Ngalam Idrek” dalam rangka menekan angka pengangguran.

“Intinya, kami fokus menurunkan angka pengangguran terbuka," ujar Arif Tri Sastyawan.

Sejumlah strategi yang telah dikerjakan antara lain meningkatkan angka investasi. Arif mengatakan, nilai investasi di Kota Malang selama 2024 mencapai sekitar Rp 2,8 triliun.

Angka itu hampir dua kali lipat dari target. Capaian itu menyerap tenaga kerja dari sektor properti dan kuliner.

Arif juga menambahkan, sebagai bagian dari program strategis tahun 2025, Disnaker‑PMPTSP akan menggelar dua job fair: fase pertama pada Juli–Agustus, dan fase kedua pada November–Desember.

Penyelenggaraan ini fokus pada pencari kerja lokal, terutama lulusan SMA/SMK dan fresh graduate.

Arif Tri Sastyawan menegaskan bahwa keseluruhan strategi ini diharapkan mampu menekan TPT menjadi dukungan nyata bagi pelaku ekonomi lokal dan menyokong human capital Kota Malang.

Berita Terkini