“Nganjuk bangga dipercaya sebagai titik utama Soekarno Run. Ini tentang bagaimana rakyat merayakan perjuangan, bukan dengan hura-hura, tapi dengan semangat kebersamaan. Soekarno Run adalah refleksi bahwa ide-ide Bung Karno tetap hidup, dan Nganjuk siap menjadi bagian dari sejarah itu,” ujar Marhaen.
Menurutnya, pelibatan puluhan ribu warga dalam kegiatan ini juga menjadi simbol bahwa gerakan ideologis tidak harus kaku, tapi bisa dikemas menjadi ruang partisipatif yang membahagiakan rakyat.
Bung Karno, sebutnya, selalu mengajarkan bahwa revolusi harus dilakukan dengan semangat kolektif, dan tubuh rakyat adalah alat perjuangan itu sendiri.
“Ketika rakyat berlari bersama membawa semangat nasionalisme, kita sedang menanamkan nilai-nilai besar itu dalam kesadaran fisik dan batin rakyat. Ini bukan sekadar olahraga, ini adalah laku ideologis,” pungkasnya. (*)