Saat kondisi korban melemah, pelaku tetap membawanya berkeliling naik sepeda motor.
Melihat kondisi itu, Huda pun meninggalkan Dita Oktavia di pinggir jalan Desa Popoh, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.
Untuk menghilangkan jejak, Huda bersisat dengan cara menghancurkan dan membuang ponsel milik Dita Oktavia.
Namun, polisi memiliki cara lain untuk mengungkap sosok yang menghabisi nyawa Dita Oktavia tersebut.
Polisi kemudian melacak keberadaan Huda dan ditemukan sedang berada di Jawa Tengah.
Penyidik Polres Blitar kemudian berkoordinasi dengan Polres Kediri dan Polda Jateng untuk menangkap Huda.
"Kami mengapresiasi kerja cepat dan kolaboratif seluruh tim Resmob, baik dari Polres Blitar, Polres Kediri, maupun dukungan dari Polda Jawa Tengah. Kami akan menangani perkara ini secara profesional dan transparan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Fadilah.
Dalam penanganan kasus ini, penyidik mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam Nopol AG 6187 EBB, satu potong kaus warna hitam bertuliskan “DWIGHTER”.
Barang bukti lainnya satu potong celana pendek jeans, dua buah ponsel, sebuah topi warna hijau, sebuah tas kecil warna hitam, dan sebuah charger HP warna putih.
Baca juga: Misteri Jasad Dita Oktavia di Blitar Wajah Ditutup Sampah dan Rumput, Sutiyah: Saya Pikir Orang Gila
Awal mula identitas Dita Oktavia terungkap
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Popoh heboh ketika menemukan jasad Dita Oktavia yang berada di pinggir jalan dengan kondisi wajah tertutup rumput dan sampah.
Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hodie warna hijau, kaus hitam, dan celana hitam.
Korban dalam kondisi terlentang dengan kepala ditutup jaket hodie. Sedang wajah korban ditutup rumput dan sampah.
Baca juga: Tato Bertuliskan Dita Okta, Jasad Cewek Bertato di Jalan Blitar- Malang Diduga Asal Kediri
Warga yang menonton jasad itu pun merekam video lalu menyebarkan di media sosial.
Tato bertuliskan 'Dita Okta' di lengan korban jadi petunjuk awal terungkapnya identitas.