SURYAMALANG.COM, MALANG - Kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook mencuat ke permukaan dan menyeret sejumlah pejabat di era Menteri Nadiem Makarim.
Sejak 2022 silam, Chromebook tersebut telah terdistribusikan ke sejumlah sekolah.
Seperti di SMP Katolik Marsudisiwi Kota Malang, yang masih memanfaatkan Chromebook tersebut untuk kepentingan pendidikan.
Mantan Kepala Sekolah SMP Katolik Marsudisiwi Kota Malang, Christina Yayuk Mei Indrayanti mengonfirmasi, bahwa sekolahnya menerima 15 unit Chromebook dari Kemendikbudristek pada tahun 2022.
Hingga kini perangkat tersebut masih digunakan secara aktif dalam proses belajar mengajar di sekolah.
"Kami mendapatkan bantuan dari pemerintah itu 15 unit Chromebook dan kami gunakan sampai sekarang."
"Itu dipakai anak-anak untuk pelajaran komputer, coding, dan materi lainnya yang berbasis digital," ucapnya saat ditemui SURYAMALANG.COM, Kamis (17/7/2025).
Yayuk menjelaskan, SMP Katolik Marsudisiwi saat itu belum memiliki laboratorium komputer yang memadai ini.
Bantuan tersebut dirasa sangat membantu proses digitalisasi pendidikan di lingkungan mereka.
Meski memiliki ruang laboratorium, perangkat komputer saat itu masih cukup terbatas.
Sehingga kehadiran Chromebook menjadi jawaban atas kebutuhan yang cukup mendesak.
"Kami memang ingin punya laboratorium komputer yang bisa difungsikan maksimal."
"Dengan adanya bantuan itu, langsung kami manfaatkan sebaik-baiknya," ujarnya.
Perempuan yang kini mengajar sebagai guru Bahasa Indonesia itu menyampaikan, bantuan Chromebook tersebut datang tanpa proses pengajuan formal yang rumit.
Hanya ada pemberitahuan dari pihak terkait dan permintaan untuk mengikuti pelatihan terlebih dahulu.