Ponorogo

Nasib 2 PNS Pemkab Ponorogo yang jadi Calo CPNS, Sekda Pastikan Prosesnya Segera Tuntas

Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CALO CPNS - Sekda Ponorogo, Agus Pramono di kantor Gedung Graha Krida Praja, Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, saat menjelaskan tentang calo CPNS oleh oknum PNS Pemkab Ponorogo, Selasa (22/7/2025).

Laporan : Pramita Kusumaningrum 

SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Dua orang 2 Calo rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang berstatus sebagai PNS Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo dipastikan mendapat sanksi.

Untuk diketahui dua PNS Pemkab Ponorogo diduga menjadi calo para peserta rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024.

Satu orang merupakan staff di Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sedangkan satu lainnya merupakan PNS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo.

Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo, Agus Pramono menyatakan kasus ini telah diproses.

Kedua PNS yang jadi calo CPNS itu saat ini diperiksa inspektorat Pemkab Ponorogo. 

“Sudah kami arahkan ke inspektorat. Sudah diperiksa,” ungkap , Selasa (22/7/2025).

Salah satu yang merupakan PNS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo mendekati rampung pun segera dapatkan sanksi. 

“Satu sudah diperiksa dan dekati final, satu lagi segera mulai. Prosesnya telah di inspektorat,” kata mantan Kepala Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkab Madiun ini.

Dia meyakinkan bahwa Inspektorat kini tengah aktif menggali keterangan oknum CPNS yang nakal itu dan juga mencari informasi korban hingga terduga jaringan lainnya. 

“Saya tentu melakukan pantau terus, dan sudah lakukan pemanggilan juga, dalam waktu dekat akan kita lihat bersama hasilnya,”terangnya.

Agus mengklaim bahwa tidak mentolerir adanya praktik kecurangan itu.

Terlebih praktik calo CPNS tentu mencederai janji atau sumpah mereka sebagai abdi negara.

Apalagi pelaksanaan seleksi CPNS sudah berbenah.

Seluruh proses dilakukan transparan. Pun tanpa adanya manipulasi dalam bentuk apapun.

“Kami berharap masyarakat tak percaya sedikitpun apabila  ada oknum yang menawarkan bantuan dalam setiap seleksi kepemerintahan dengan imbalan uang,” pungkasnya.

 

 

Berita Terkini