Jember

Kemacetan Jalur Banyuwangi Merembet Berdampak ke Sekolah, Dindik Jatim Buat Dua Skema

Penulis: sulvi sofiana
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DINAS PENDIDIKAN - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, saat ditemui di Kota Batu, Kamis (3/7/2025). Aries menjelaskan dua skema untuk KBM di Jember pasca kelangkaan BBM

SURYAMALANG.COM, SURABAYA  - Terhambatnya jalur utama ke dan dari Banyuwangi memunculkan dampak karambol.

Setelah muncul kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), kemacetan jalur transportasi itu mulai berdampak ke sekolah.

Bermula dari kondisi kelangkaan BBM yang terjadi di Jember, Bondowoso dan Banyuwangi berimbas pada terganggunya kegiatan belajar mengajar (KBM). 

Hal ini lantaran puluhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jember mengalami keterlambatan pengiriman pasokan BBM, menyusul adanya perbaikan jalan di Gumitir.

Dampak dari kondisi itu, masyarakat Jember, Bondowoso, hingga Banyuwangi mengeluhkan kelangkaan BBM di wilayahnya. 

Praktis kelangkaan BBM itu mengganggu sektor transpotasi hingga mucul keluhan untuk mobilisasi siswa ke sekolah.

Bupati Jember bahkan membuat surat edaran (SE) terkait sekolah daring untuk jenjang SD-SMP.

Sedangkan di jenjang SMA-SMK, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai memastikan pembelajaran tetap berjalan dengan semestinya. 

Ia mengungkapkan per Selasa (29/7/2025) para murid di wilayah Jember utamanya mengikuti pembelajaran secara daring. 

Setidaknya ada sejumlah 50 satuan pendidikan SMA dan SMK baik negeri dan swasta di Jember yang terdampak secara langsung akibat kelangkaan BBM ini. 

Sementara di Lumajang, Aries menyebut wilayah tersebut tidak terdampak. 

"Di Bondowoso sesuai laporan kepala cabang yang saya terima kurang dari 10 murid yang terdampak kelangkaan BBM. Mereka berdomisili di kota. Namun sore ini kondisi BBM sudah stabil longgar," ungkap Aries. 

Untuk KBM di wilayah Jember, mantan Pj Wali Kota Batu ini berujar, KBM diberlakukan dengan dua skema. Yakni murid yang berdekatan dengan sekolah tetap masuk. 

Sedangkan murid yang berjarak jauh dari sekolah diterapkan pembelajaran daring. 

"Kita pastikan KBM tidak terganggu. Pembelajaran tetap kita maksimalkan. Untuk yang rumahnya jauh dari sekolah sementara mengikuti pembelajaran daring. Tapi yang dekat bisa berjalan kaki atau naik sepeda," ujar Aries. 

Halaman
12

Berita Terkini