Kabupaten Mojokerto

Cincin Tak Bisa Lepas Selama Berbulan-bulan di Jari Warga Mojokerto, Akhirnya Damkar Turun Tangan

Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HEROIK - Petugas Damkar saat berupaya melepaskan cincin laher di jari telunjuk Elmi Siswono (31) warga Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Warga meminta bantuan petugas Damkar untuk melepaskan cincin pada jari telunjuk pria bernama Elmi Siswono (31) asal Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Petugas Damkar akhirnya berhasil melepaskan cincin tersebut setelah memotong besi laher menggunakan alat gerinda selama tiga jam.

Danru Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari petugas Puskemas Kemlagi terkait adanya warga yang meminta pertolongan untuk melepas cincin laher di jari telunjuk.

Lima petugas Damkar bergegas mendatangi rumah korban, untuk segera melepas cincin tersebut.

Korban diduga mengalami keterbelakangan mental, yang sengaja memasukkan laher ke jarinya.

Baca juga: Aksi Damkar Nganjuk Melepaskan Cincin yang Nyangkut di Jari Warga Desa Sonopatik

"Kita dapat laporan dari Puskesmas Kemlagi, ada seorang pria gangguan di jarinya ada laher yang tidak bisa dilepas," kata Sukamto kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (31/7/2025).

Ia mengungkapkan, kondisi jari korban mengalami pembengkakan sehingga cincin sulit dilepas.

Dari informasi warga setempat, korban sudah mengenakan cincin laher itu beberapa bulan lalu.

"Sudah beberapa bulan cincin laher sampai jarinya bengkak, sehingga tidak bisa kita melakukan tindakan," ucap Sukamto.

Menurut dia, petugas Damkar bersama Polisi bersama potensi relawan akhirnya mengevakuasi korban ke Puskesmas Kemlagi.

Tim medis memberikan suntikan obat bius untuk menenangkan korban lantaran berupaya meronta saat cincinnya akan dilepas.

Baca juga: Kakek di Ngawi Sambat Kesakitan Gegara Alat Kelaminnya Dipasang Paralon, Untung Diselamatkan Damkar

Petugas terpaksa menggunakan mesin gerinda untuk memotong bagian laher agar dapat terlepas dengan mudah, sekitar pukul 15.30 WIB.

Namun besi laher berlapis baja itu sangat sulit dipotong secara manual, bahkan saking tebalnya petugas membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk memotongnya.

"Cincin laher di jari telunjuk (Korban), akhirnya berhasil dilepas sekitar pukul 18.30 WIB."

"Tadi cukup sulit memotongnya lantaran lapisan luar laher sangat keras dari besi baja," pungkas Sukamto.

Setelah cincin pembawa petaka itu berhasil dilepas, petugas membawa korban untuk perawatan medis ke RSUD RA Basuni, Gedeg.

Berita Terkini