Merawat Buah Khas Malang Nyaris Punah

Bupati Sanusi Minta Salak Suwaru Malang Dipertahankan, Tapi Warga Tergiur Menanam Tebu

Penulis: Luluul Isnainiyah
Editor: iksan fauzi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NYARIS PUNAH : Seorang warga Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang memperlihatkan buah salak suwaru. Bupati Sanusi sempat mendatangi Desa Suwaru dan meminta warga untuk mempertahankan salak suwaru, tapi warga desa tergiur menanam tebu.

SURYAMALANG.COM | MALANG - Salak Suwaru merupakan salah satu buah yang tumbuh dari Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kini keberadaan salak suwaru Malang ini hampir punah.

Nyaris punahnya buah ikon Malang ini karena sebagian besar masyarakat telah beralih untuk menanam tebu.

Salak Suwaru menjadi ikon buah dari desa ini.

Ketika masuk ke desa tersebut akan terlihat pohon salak berjajar ditanam di depan maupun samping rumah.

Hampir sebagain besar rumah terdapat pohon dengan dahan berduri ini.

Meskipun jumlahnya tak banyak, namun bisa dipastikan pohon yang masih tumbuh subur itu usianya sudah puluhan tahun.

Selain ditanam di halaman rumah, pohon tersebut juga tampak tumbuh di lahan yang berada di pinggir jalan raya.

Kondisinya seperti tak terurus karena banyak dahan yang kering menutup di antara pohonnya.

Kepala Desa Suwaru, Tedjo Sampurno membenarkan bahwa buah salak kini semakin punah.

Baca juga: Ikon Kota Mulai Terkikis, Hasil Panen dan Lahan Apel di Kota Batu dari Tahun Ke Tahun Kian Menurun

Di masa kejayaannya dulu, banyak warga yang mengetahui desa ini karena salak.

"Ikon Desa Suwaru itu salak. Dulu setiap saya ada kegiatan ke luar desa itu yang kenal pasti salaknya," kata Tedjo saat ditemui belum lama ini.

Ia menjelaskan, dulu hampir setiap rumah baik di depan maupun belakang  pasti ditanam salak.

Saat ini, dari seluruh warga yang menaman tinggal 20 petani yang masih mempertahankan buah Salak Suwaru, termasuk dirinya.

Masa kejayaan buah ini mulai redup sejak belasan tahun terkahir.

Halaman
123

Berita Terkini