“Kami mendorong agar spesifikasi tidak dikurangi dan kualitas tetap terjaga sehingga kondisi jalan tetap baik,” tambahnya.
Legislatif Fraksi Partai Golkar-Amanah ini juga meminta kontraktor pelaksana memastikan material pengecoran beton harus melalui uji laboratorium, supaya kualitasnya terjamin.
“Mudah-mudahan apa yang tercantum dalam dokumen penawaran dan lelang benar-benar sesuai pelaksanaan di lapangan,” ucap Agung.
Berdasarkan hasil pantauan, Agung mengungkapan, pabrikasi besi paku bumi kontraktor mengerahkan 20 orang pekerja.
"Setiap unit bored pile dioperasikan oleh tim beranggotakan lima orang. Dengan dua alat, total ada 10 pekerja di bagian ini, ditambah kru yang mengoperasikan alat berat XAPC 201 dan Apc 781,” paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Penanggung Jawab Lapangan PT Rajendra Pratama Jaya, Andre Pandora, mengungkapkan, hingga 8 Agustus 2025, sebanyak 53 titik pengeboran tepi jurang sudah terselesaikan.
“Kekurangannya tinggal dua titik yang kemungkinan selesai hari ini. Setiap titik pengeboran mengunakan bored pile kedalamannya 27 meter,” tanggapnya.
Andre berjanji, akan melakukan percepatan pengerjaan proyek semaksimal mungkin, agar lalu lintas di Jalur Gumitir kembali normal.
“Percepatan tetap kami usahakan semaksimal mungkin. Jam kerja dimulai pukul 08.00 pagi, istirahat siang pukul 13.00 selama satu jam. Lalu dilanjutkan hingga waktu maghrib," imbuhnya.
Setelah istirahat makan malam, kata Andre pekerjaan kembali dilanjutkan hingga pukul 22.00 WIB.
Bahkan mereka sering kali lembur hingga pukul 01.00 atau 02.00 dini hari.