Termasuk mengingatkan kembali akan peran para pahlawan bangsa di lautan untuk menjaga keamanan republik.
Menlu mengatakan, dermaga beton apung yang dipakai untuk upacara memiliki ukuran 4 meter x 20 meter.
"Pada prinsipnya, segala hal yang bisa dilakukan di darat juga bisa dilakukan di atas dermaga apung. Misalnya untuk mendirikan rumah, restoran terapung, hingga fungsi utama sebagai tempat sandar kapal," sambungnya.
Ia menjelaskan, dermaga beton terapung sebenarnya sudah banyak dimanfaatkan di negara lain.
"Di Indonesia, keberadaannya sangat strategis karena kita memiliki ribuan pulau yang sulit dijangkau. Dermaga terapung bisa menjadi salah satu solusi. Selain efisien secara biaya, juga mampu menjangkau hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia," tutur dia.
Secara spesifikasi, dermaga apung tersebut memiliki kamampuan angkut sekitar 40 ton.
"Tadi saat upacara, hanya digunakan sekitar 30 orang dengan berat rata-rata 80 kg. Jadi totalnya hanya 3,2 ton. Artinya, masih jauh di bawah kapasitas maksimal," ujarnya. (fla)