Menurut Suntani, Ketua komite SDN 3 Jedong, jika hujan, airnya gembrojok turun lewat tebing ini sehingga kian hari makin tergerus hingga terus memakan lahan sekolah itu.
Makanya, yang terjadi bukan cuma membuat rawan gedung sekolah itu, namun deretan rumah warga yang ada di bawahnya jurang itu juga bisa tertimpanya.
Sebab, di bawahnya juga ada beberapa rumah warga, seperti milik Rofik (75), Ngatari (50), Ngatamu (50), Toyo (55).
"Sampeyan bisa lihat sendiri, betapa dalamnya tebing ini. Makanya, kami khawatir saja, jika ada anak-anak yang bermain di sekitar sini," tutur Suntani, yang rumahnya berjarak sekitar 15 meter dari bibir jurang itu, atau beradu pandang dengan TPA Supit Urang.