Hanya saja, statusnya sebagai atlet membuat dirinya tidak bisa melakukan gerakan yang berlebihan.

Hal ini disebabkan belum stabilnya kondisi lutut Achmad Maulana Syarif.

Untuk itu, ia harus naik meja operasi untuk kembali menstabilkan lututnya.

"Kalau jalan gak masalah, tapi kalau atlet lututnya harus stabil. Kalau gak stabil bisa cedera ulang dan akan cukup sering,"

"Jadi kemarin keputusannya distabilkan dengan operasi ligamen ACL. ACL itu hubungan dengan stabilitas lutut,"

"Kalau luka biasa mungkin 2-4 Minggu sembuh. Tapi kalau kendor, itu gampang merusak struktur yang lain," jelasnya.

Achmad Maulana Syarif mengalami cedera saat Arema FC menghadapi Bhayangkara Presisi Lampung FC di pekan ketiga kompetisi Super League 2025-2026 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang pada 22 Agustus 2025 kemarin.

Ia terpaksa diganti pada menit 31, setelah mengerang kesakitan sembari memegangi lututnya.

"Kemarin dia kepluntir. Lutut tertekuk oleh badan dia sendiri dan bukan karena benturan,"

"Kalau dibilang parah sekali enggak, hanya perlu distabilkan saja," tandasnya.

Dengan cederanya Achmad Maulana Syarif ini membuat pelatih Arema FC Marcos Santos harus memiliki opsi di barisan bek kanan.

Bisa dipastikan, Arema FC kehilangan dua bek kanan setelah sebelumnya Ahmad Figo dipinjamkan ke Deltras Sidoarjo.

Arema FC masih memiliki nama-nama seperti Rifad Marasabessy, M Aswin, Bayu Setiawan dan Bayu Aji yang bisa diplot sebagai kanan.

(SURYAMALANG.COM/RIFKY EDGAR/KOMPAS.COM)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp