Banyuwangi

Tradisi Endhog-Endhogan di Banyuwangi Bawa Berkah bagi Perajin Kembang Endhog

Tradisi Endhog-Endhogan di Kabupaten Banyuwangi tak hanya merawat tradisi, tapi juga menjadi berkah bagi warga

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin
KEMBANG ENDHOG - Perajin membuat kembang endhog pesanan pembeli, beberapa waktu lalu. Kembang endhog banyak dicari untuk perayaan pawai endhog-endhogan di Banyuwangi. 

SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Tradisi Endhog-Endhogan di Kabupaten Banyuwangi tak hanya merawat tradisi, tapi juga menjadi berkah bagi sebagian warga.

Salah satunya bagi para perajin bunga endhog yang meraup pundi-pundi rupiah.

Tradisi Endhong-Endhogan digelar selama bulan Rabiul Awal dalam kalender Islam untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Warga di berbagai wilayah di Banyuwangi menggelar pawai budaya untuk merayakannya.

Pawai ini biasanya diikuti oleh para warga dengan membawa telur rebus yang ditempatkan pada wadah serupa tangkai bunga.

Wadah itu biasanya ditancapkan di pelepah pisang yang juga sudah dihias sehingga serupa pohon.

Karena telur sebagai bawaan utama, pawai tersebut lazim dikenal sebagai Endhog-Endhogan.

Baca juga: Upaya Bikin Betah Wisatawan, Pelaku Jasa Wisata Banyuwangi Hadirkan Ijen Golden Route

Pawai juga diiringi dengan berbagai sajian budaya seperti alunan musik kuntulan dan berbagai hiasan Islami.

Dalam setiap pawai, jumlah telur yang dibawa bisa mencapai ribuan bahkan belasan ribu.

Peluang ini yang ditangkap para perajin kembang endhong dadakan untuk bisa meraup cuan.

Alfalah, perajin kembang endhong yang berasal dari wilayah Banyuwangi Selatan, mengatakan, telah menerima pesanan hingga 2 ribu biji kembang endhong.

Bagi sebagian warga, memesan kembang endhong lebih hemat waktu daripada harus membikin sendiri. Apalagi, harga hiasan itu juga relatif tak mahal.

"Harga per biji Rp 1.400," kata dia kepada SURYAMALANG.COM.

Dengan harga jual tersebut, ia bisa mengantongi hampir 1,5 juta untuk setiap seribu biji kembang endhong yang ia buat selama moment Maulid Nabi.

Nilai tersebut dianggap cukup untuk menambah pemasukan harian.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved