Surabaya

RS Kemenkes Surabaya Bisa Layani Pasien BPJS dengan Menggunakan Teknologi Modern

Dengan dukungan BPJS kesehatan, pasien dapat mendapatkan pengobatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional

IST
TEKNOLOGI MODERN - Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya menggunakan teknologi modern dalam memberikannya pelayanan kepada pasien, khususnya penderita kanker. Berguna dalam hal diagnosis, rumah sakit ini menyiapkan fasilitas Positron Emission Tomography Computed Tomography (PET-CT). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Dengan dukungan BPJS kesehatan, pasien dapat mendapatkan pengobatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Penandatanganan kesepakatan antara RS Kementerian Kesehatan dengan BPJS Kesehatan baru saja dilakukan, Senin (8/9/2025).

"Pasien di sini bisa dari umum, ada asuransi, kemudian ada BPJS," kata Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RS Kemenkes Surabaya, Ir Warno Hidayat ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM di Surabaya, Jumat (19/9/2025).

Proses penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur RS Kemenkes Surabaya dr Martha M L S dengan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surabaya, Hernina Agustin Arifin.

Melalui BPJS Kesehatan tersebut, pasien tak perlu lagi khawatir.

Sehingga, pasien bisa mendapatkan pelayanan dari BPJS Kesehatan (penyakit yang termasuk dalam tanggungan BPJS).

Baca juga: RS Kemenkes Surabaya Manfaatkan Teknologi Nuklir untuk Deteksi Kanker

"Kami memang sudah bisa melayani termasuk BPJS juga. Jadi BPJS sudah. Tinggal, nanti menunggu satu lagi yang belum. Itu adalah radioterapi."

"Jadi selain kedokteran, mungkin ada radioterapi juga," kata Warno.

Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengapresiasi peran rumah sakit milik pemerintah dengan menyiapkan fasilitas BPJS Kesehatan.

"Tentu, harapannya ini bisa memperluas pelayanan kepada masyarakat," kata Bambang Haryo.

Sebagai rumah sakit rujukan bertaraf internasional, selayaknya rumah sakit ini masuk dalam daftar RS yang berkerjasama dengan BPJS kesehatan.

"Dengan fasilitas dan teknologi yang dimiliki serta keikutsertaan BPJS, maka diharapkan semakin banyak pasien yang mendapat manfaat," kata politisi Gerindra yang akrab disapa BHS ini.

Meskipun baru diresmikan pada 2024 lalu, RS Kemenkes Surabaya menggunakan teknologi modern dalam memberikannya pelayanan kepada pasien, khususnya penderita kanker.

Berguna dalam hal diagnosis, rumah sakit ini menyiapkan fasilitas Positron Emission Tomography Computed Tomography (PET-CT).

Mengutip sumber Kementerian Kesehatan, stroke, serangan jantung dan kanker berkontribusi paling tinggi dalam kematian di Indonesia. Jawa Timur menempati urutan yang ketiga setelah Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Karenanya, rumah sakit yang diresmikan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo pada 6 September 2024 silam tersebut memang dilengkapi dengan teknologi medis terkini.

Tak hanya PET-CT, namun juga mammography, CT Scan 256, MRI 3T, serta fasilitas lain yang setara dengan standar internasional.

Terkait teknologi nuklir tersebut, RS Kemenkes telah menyiapkan Instalasi Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler. Instalasi ini dilengkapi dengan Pet Scan, Spect-CT, dan Lab in Vitro

Mengutip sejumlah sumber, PET-CT merekayasa radiofarmaka (obat yang diberi isotop radioaktif) untuk mendeteksi fungsi dan metabolisme sel tertentu.

Menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar detail anatomi tubuh, teknologi tersebut dapat memberikan gambaran struktur organ dan letak pastinya.

Sehingga, dokter tidak hanya tahu lokasi pasti kanker sekaligus aktivitas sel kanker.

Namun, juga sebagai bentuk deteksi dini kanker, mengetahui stadium, hingga mengevaluasi respon terapi, maupun mencari kekambuhan kanker setelah pengobatan.

Pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional (ProPN) yang berupaya meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, khususnya untuk layanan kanker, jantung, dan otak.

Rumah sakit ini diproyeksikan dapat melayani pasien dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Rumah sakit ini juga diproyeksikan mengurangi beban antrean di rumah sakit besar lainnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved