Kabupaten Kediri

Petilasan Joyoboyo, Jejak Sejarah Lokasi Moksa Prabu Jayabaya yang Terus Hidup di Kediri

Petilasan Joyoboyo dipercaya sebagai lokasi moksa Prabu Jayabaya, raja legendaris yang namanya melekat erat dengan ramalan Jangka Jayabaya.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Luthfi Husnika
PETILASAN - Kawasan masuk menuju petilasan Sri Aji Joyoboyo di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri yang ramai saat momen Suro. 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Petilasan Sri Aji Joyoboyo atau Petilasan Joyoboyo menjadi salah satu situs sejarah yang ramai pengunjung, peziarah.

Petilasan Sri Aji Joyoboyo berada di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.

Tempat ini dipercaya sebagai lokasi moksa Prabu Jayabaya, raja legendaris yang namanya melekat erat dengan ramalan Jangka Jayabaya.

Kompleks petilasan menyimpan tiga prasasti yang menjadi simbol perjalanan sang raja menuju keabadian.

Ada Prasasti Mahkota yang diyakini sebagai titik ia menanggalkan mahkota, Prasasti Busana tempat ia melepas pakaian kebesaran, serta Prasasti Moksa yang dipercaya sebagai penanda perjalanannya menuju dunia tanpa akhir.

Ritual ziarah di lokasi ini umumnya dilakukan dengan langkah perlahan menuju pamoksan.

Setiap peziarah kemudian bersimpuh, hening, dan larut dalam doa.

Prosesi sederhana tersebut dimaknai sebagai laku mengikuti jejak spiritual Jayabaya hingga mencapai moksa.

Bagi masyarakat sekitar, tradisi ini tidak semata-mata berhubungan dengan mistis. Lebih dari itu, ia menjadi cara untuk menghormati leluhur sekaligus sarana penyucian diri, baik secara lahiriah maupun batiniah.

"Di sini orang datang dengan andhap asor, rendah hati. Kita berdoa sambil mengenang perjuangan Sri Aji Joyoboyo," kata juru kunci petilasan, Mbah Mukri, Selasa (23/9/2025).

Mbah Mukri menegaskan bahwa siapa pun dipersilakan berziarah ke petilasan, tanpa memandang latar belakang.

"Yang penting niatnya tulus. Hasil akhirnya ya kembali kepada Yang Maha Kuasa," tambahnya.

Puncak keramaian biasanya terlihat saat malam 1 Suro.

Ratusan sampai ribuan orang dari berbagai daerah memadati kompleks petilasan.

Mereka berjalan bersama menuju pamoksan dalam kesunyian, hanya diiringi doa yang terucap dalam hati.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved