Ponpes Ambruk Sidoarjo
Berharap Keajaiban, Saputro Menanti Anaknya Dikeluarkan Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny
Saputro, warga Bangkalan terus berdoa berharap keajaiban untuk bisa bertemu kembali dengan putranya, Mohammad Anas Fahmi dalam keadaan selamat.
Laporan : Yusron Naufal Putra
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Upaya penyelamat korban ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny saat ini fokus untuk menyelamatkan 7 santri yang diduga terjebak di antara reruntuhan.
Orangtua para korban sudah berada di Pondok di Sidoarjo itu dan mereka menggantungkan harapan pada tim SAR Gabungan.
Saputro, warga Bangkalan terus berdoa berharap keajaiban untuk bisa bertemu kembali dengan putranya, Mohammad Anas Fahmi dalam keadaan selamat.
Putra ketiganya itu menjadi satu diantara korban reruntuhan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo yang hingga Selasa (30/9/2025) siang belum berhasil dievakuasi.
Sebagai orang tua, Saputro tentu sangat berharap anaknya dievakuasi dalam kondisi selamat dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga.
"Saya terus berdoa, anak saya bisa selamat," kata Saputro.
Petugas gabungan memang terus berupaya untuk mengevakuasi sejumlah korban dari puing reruntuhan.
Sejak Senin (29/9/2025) sore atau pasca kejadian hingga Selasa siang, proses evakuasi intensif terus dilakukan.
Dari penjelasan petugas, evakuasi memang dilakukan hati-hati karena khawatir konstruksi bangunan makin ambruk.
Petugas masih berupaya mengevakuasi korban dalam kondisi selamat.
Saputro dan keluarga sudah berada di lokasi sejak Senin petang.
Ia yang menerima kabar sesaat setelah kejadian langsung bertolak dari Bangkalan menuju Sidoarjo.
Ia bermalam bersama keluarga di lorong pondok putri yang kini menjadi posko.
Di posko ini memang menjadi tempat informasi perkembangan evakuasi korban dari petugas sekaligus juga terdapat dapur umum.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.