Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Keluarga Irham Pasrah Jika Anaknya Meninggal Dunia, Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Irham Ghifari, santri berusia 16 tahun itu namanya masuk dalam daftar korban yang belum ditemukan dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny.  Keluarga pasrah.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram @basarnas_yogyakarta dan SURYAMALANG.COM/M TAUFIK
EVAKUASI - Potret evakuasi korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo. Keluarga korban santri yang belum ditemukan pasrah jika anak mereka ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

Pihak keluarga sebelumnya telah memberikan persetujuan agar proses evakuasi berlanjut ke proses pengangkatan puing bangunan menggunakan alat berat.

 Langkah itu dipilih keluarga karena tak ingin bila anak-anaknya teridentifikasi menjadi korban reruntuhan berada di bawah puing bangunan terlalu lama.

“Lebih baik daripada terus-terusan menunggu kelamaan. Yang penting mudah-mudahan apa yang terbaik untuk anak-anak kita, mudah-mudahan,” ucap dia. 

Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan salat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).

Berdasarkan analisa tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.

Dua Korban Ditemukan Saat Puing Diangkat

Dua korban yang berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan, Jumat (3/10/2025) pagi, ditemukan berada di dekat tempat wudlu di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo

Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamuana Pertama TNI Yudhi Bramantyo,mengatakan, korban pertama ditemukan sekira pukul  07.30 WIB.

Kemudian korban berikutnya dievakuasi pukul 07.36 WIB. 

Dua korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.

Keduanya sudah dalam keadaan meninggal dunia saat ditemukan oleh petugas SAR gabungan dalam upaya pencarian lanjutan di hari kelima ini. 

“Dua-duanya berada di tempat wudlu. Kami tidak tahu, apakah mereka telah salat berjamaah begitu, atau sudah selesai kemudian berjalan lewat tempat wudlu saat peristiwa itu terjadi,” kata Bramantyo. 

Setelah evakuasi dua korban itu, upaya pencarian terus dilanjutkan.

Termasuk dengan mengangkat puing-puing di reruntuhan bangunan tiga lantai yang ambruk tersebut.

Diharapkan, hari ini semua korban bisa selesai dievakuasi. 

“Mohon doanya, semoga sore nanti atau malam nanti semua sudah bisa dievakuasi. Kami bersama semua elemen di tim SAR gabungan ini terus berusaha semaksimal mungkin untuk mencari para korban,” lanjutnya. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved