Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Kronologi Operasi SAR di Ponpes Al Khoziny Sejak Hari Pertama, Aktivitas Dipantau Internasional

Semua yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan juga termonitor negara lain, khususnya negara-negara di Asia. 

Penulis: M Taufik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
ILUSTRASI TEMBUS BETON - Petugas penyelamatan dalam upaya menembus beton dalam operasi SAR di Ponpes Al Khoziny. Upaya penyelamatan ini dipantau secara internasional. 

Sejak awal, banyak sekali peralatan dan sarana yang didatangkan.

Tapi waktu itu tim SAR berusaha menyelamatkan korban yang selamat, sehingga dipilih secara manual dengan membuat lubang. 

Selanjutnya, Basarnas melakukan reassesment sampai tiga kali.

Setelah diyakinkan bahwa tidak ada tanda-tanda korban yang memungkinkan diselamatkan dalam kondisi hidup, alat berat pun dilebarkan.

Dan kejadian ini sudah dinyatakan masuk kategori bencana nasional. 

“Kita juga sudah mendapat izin dari keluarga korban untuk mengerahkan alat berat. Akhirnya, hari Kamis kemarin alat berat dikerahkan ke lokasi. Tapi alatnya pun yang yang terpilih. Tidak semua,” ujar dia. 

Kenapa demikian, area akses masuknya terbatas. Kemudian area manuver juga terbatas. Sehingga petugas sangat hati-hati dan sampai melibatkan ahli Kontruksi untuk melakukan evakuasi di lokasi.

Petugas juga harus menjaga agar evakuasi tidak berpengaruh terhadap bangunan yang ada atau yang masih eksisting. 

Hari keempat pencarian itu mulai disisir dari atas. Petugas kemudian berhasil mengevakuasi sembilan orang korban.

Dan sejak saat itu semua korban yang dievakuasi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi oleh DVI Polda Jatim. 

“Hari Sabtu ada 13 korban dievakuasi I, dan ada satu body part. Kemudian hari Minggu ada 27 korban, yang 4 di antaranya merupakan body part atau potongan tubuh. Kemudian kemudian hari ini ada 11 korban telah dievakuasi, satu diantaranya body part,” urainya. 

Syafii menegaskan, pencarian terus dilanjutkan sampai semua tuntas. Sampai di lokasi benar-benar dinyatakan clear dan tidak ada korban lagi.  

Di internal Basarnas, pencarian biasanya dilakukan tujuh hari dan bisa diperpanjang sampai tiga hari, kemudian bisa diperpanjang tiga hari lagi dan seterusnya.

Tapi untuk kejadian di Buduran ini, disebutnya bukan cuma Basarnas. Banyak kementrian juga terlibat, sehingga Basarnas tidak bisa memutuskan sendiri. 

“Kami tegaskan, untuk kegiatan di sini kita lakukan sampai benar-benar clear alias setelah dipastikan tidak ada korban lagi di lokasi kejadian,” ujarnya. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved