Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Kritik Keras Ponpes Al Khoziny Akan Dibangun Ulang Pakai APBN, Pengamat: Negara Tidak Ada Urusan!

Kritik keras Ponpes Al Khoziny akan dibangun pakai APBN, ambruk karena human error, uang rakyat yang dipakai, pengamat: negara tidak ada urusan!

|
SURYAMALANG.COM/M Taufik/KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH
PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Area gedung runtuh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang sudah rata dengan tanah (KANAN), Selasa (7/10/2025). Semua material reruntuhan sudah dibersihkan, para korban juga telah dievakuasi. Pencarian dan pertolongan pun telah dihentikan. Suasana Ponpes Al Khoziny Sidoarjo pada Selasa (7/10/2025), usai bangunan mushala ambruk (KIRI). Kini, ponpes tampak sepi karena para santri diliburkan sementara. Bangunan ambruk dibangun ulang pakai APBN menuai kritik keras. 

"Saya yakin pemerintah akan bijak dan tidak naif," pungkas Wijayanto.

Investigasi Berjalan, 17 Saksi Diperiksa

Polda Jatim sudah mulai jalankan penyelidikan kasus ambruknya bangunan di Ponpes Al-Khoziny yang merenggut puluhan nyawa korban.

Sedikitnya 17 orang saksi sudah diperiksa oleh penyidik gabungan Polda Jatim guna menyelidiki penyebab pasti ambruknya bangunan bertingkat di dalam komplek Ponpes itu.

Penyelidikan insiden ambruknya bangunan Ponpes tersebut, bakal dilakukan oleh Tim Khusus Gabungan dari Anggota Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda Jatim, tak terkecuali Satreskrim Polresta Sidoarjo

Ternyata, beberapa hari pasca-kejadian, penyidik sudah mulai menghimpun data penyelidikan dengan memeriksa para saksi termasuk melakukan pengambilan sampel bangunan.

Mekanisme penyelidikan tersebut didasarkan pada adanya laporan LP/A/4/IX/2025 SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR tanggal 29 September 2025. 

Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, sejumlah 17 orang saksi yang diperiksa itu merupakan dari kalangan para santri, pengurus, warga sekitar, hingga ahli. 

Khusus untuk ahli yang dilibatkan dalam pemeriksaan tersebut, meliputi ahli teknik sipil, dan ahli bangunan gedung

Oleh karena itu, lanjut Nanang, jumlah saksi yang akan diperiksa dalam penyelidikan tersebut bakal bertambah seiring bergulirnya waktu. 

Bahkan, pihaknya tak menampik pimpinan ponpes tersebut, siapa pun itu, bakal diagendakan untuk menjalani pemeriksaan secara bertahap. 

"Belum (periksa pimpinan Ponpes). Kan kami panggil dulu keterangan-keterangan dari saksi-saksi. Nanti semuanya pasti akan mengarah kepada siapa yang bertanggung jawab di situ" ujarnya di Teras Gedung Immunotherapy RS Bhayangkara, Surabaya, pada Rabu (8/10/2025). 

"Semua itu ada mekanismenya dan kami pun sudah melaksanakan prosedur-prosedur itu," imbuhnya. 

Disinggung mengenai objektivitas penyidik memeriksa pimpinan Ponpes yang dikenal berpengaruh secara politik. 

Nanang menegaskan, penyidik Kepolisian tidak akan terpengaruh dengan atribusi atau status sosial pihak yang sedang menjalani pemeriksaan. 

Selama pihak tersebut masih dibutuhkan kesaksiannya dalam sebuah penanganan perkara, maka, sosok tersebut tetap akan diagendakan atau diminta menjalani pemeriksaan. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved