Bondowoso

Sosok Kapolsek Sempol Ijen Iptu Suherdi yang Ditarik Paksa Warga Keluar Kantor, Segini Kekayaannya

Sosok Kapolsek Sempol Ijen, Iptu Suherdi yang ditarik paksa warga keluar kantor, segini kekayaannya, setelah dialog panjang berhasil dibawah turun.

|
TRIBUNJATIMTIMUR.COM/SINCA ARI PANGISTU/DOK.WARGA BONDOWOSO
WARGA GERUDUK KAPOLSEK - Tangkapan layar video warga (KIRI) menggeruduk Polsek Ijen Senin (17/11/2025). Kapolsek Iptu Suherdi (KANAN) saat baru tiba di Mako Polsek Sempol usai dibawa ke Desa Kaligedang oleh warga yang tadi menggeruduk ke kantornya. Sosok Suherdi yang ditarik paksa warga keluar kantor, segini kekayaannya. 

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 948.414

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 574.948.414

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 574.948.414

Hasil Mediasi dengan Warga

Setelah dialog panjang antara warga Desa Kaligedang dengan Pimpinan Daerah Bondowoso, Kapolsek Sempol Ijen, Iptu Suherdi akhirnya berhasil dibawa turun dari Desa Kaligedang.

Kapolsek Suherdi sudah kembali ke Mapolsek setempat pada Senin (17/11/2025) pukul 21.21 WIB, sejak ditarik keluar paksa oleh warga pada pukul 11.00 WIB.

Iptu Suherdi dibawa untuk berdialog langsung ke Desa Kaligedang pasca-adanya pengamanan seorang petani oleh polisi.

Para pimpinan daerah, yakni Wakil Bupati As'ad Yahya Syafi'i, Ketua DPRD Ahmad Dhafir, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, serta Komandan Kodim 0822 Letkol Arh Achmad Yani harus mendatangi Desa Kaligedang untuk bisa berdialog dengan warga dan membawa pulang kembali Kapolsek.

Baca juga: UPDATE Kapolsek Sempol Ijen Ditarik Paksa Warga, Forkopimda, Brimob hingga BPBD Bergerak

Usaha Para pimpinan daerah untuk mencoba berdialog dengan warga harus dilalui dengan upaya melelahkan.

Perjalanan menuju ke Desa Kaligedang saat akan berdialog cukup menegangkan. 

Pasalnya, semua pimpinan daerah berjalan kaki hingga sekitar 3 KM di tengah gelapnya jalan.

Kemudian, secara bergantian satu per satu melintasi pohon-pohon yang ditebang dan dibiarkan melintang di badan jalan.

Setelah Tiba di desa, hanya empat pimpinan daerah yang diperbolehlan berdialog di Balai Desa setempat.

Sumber: Surya Malang
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved