Kota Malang

Makin Ruwet , Sahara Kini Laporkan Yai Mim Atas Dugaan Pelecehan Seksual ke Polresta Malang Kota

Makin Ruwet , Sahara Kini Laporkan Yai Mim Atas Dugaan Pelecehan Seksual ke Polresta Malang Kota

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
BUAT LAPORAN BARU - Sahara (kanan) didampingi kuasa hukumnya, Moh Zakki (memakai baju hijau), saat memberikan keterangan usai membuat laporan tambahan di Polresta Malang Kota, Rabu (8/10/2025). Laporan tambahan itu terkait pihak Sahara melaporkan Imam Muslimin atau Yai Mim atas dugaan pelecehan seksual. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sahara didampingi oleh suami, Mohammad Shofwan, dan kuasa hukumnya, Moh Zakki, mendatangi Polresta Malang Kota, Rabu (8/10/2025).

Datang sekitar pukul 10.30 WIB, ia langsung berjalan menuju ruangan Satreskrim Polresta Malang Kota.

Kedatangannya bukan untuk diperiksa sebagai pelapor atas laporan dugaan pencemaran nama baik yang telah dibuat sebelumnya, melainkan untuk membuat laporan tambahan.

Diketahui, laporan tambahan itu berkaitan bahwa pihak Sahara melaporkan Imam Muslimin atau Yai Mim atas dugaan pelecehan seksual.

Baca juga: Sikap Yai Mim yang Buat Suami Sahara Kecewa Usai Minta Maaf, Dedi Mulyadi Diminta Datang ke Malang

"Kami datang untuk melaporkan yang bersangkutan (Yai Mim) berkaitan dengan pelecehan seksual."

"Ini adalah laporan baru, karena kemarin kami sudah membuat laporan terkait pencemaran nama baik dan fitnah," ujar kuasa hukum Sahara, Moh Zakki kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (8/10/2025).

Dirinya menuturkan, bahwa kedatangannya hanya untuk membuat laporan tambahan dan tidak membawa alat bukti yang diperlukan.

"Ini kami hanya membuat laporan baru saja."

"Untuk alat bukti, kami akan berikan ke penyidik manakala nanti sudah dipanggil untuk diperiksa."

"Dan laporan kami ini fokus kepada yang bersangkutan (Yai Mim), karena kami tidak mau melebar dan ingin masalah ini cepat selesai," bebernya.

Saat ditanya terkait laporan yang dilayangkan oleh Yai Mim kepada Sahara tentang dugaan persekusi dan penistaan agama, Zakki mengaku baru mengetahui hal tersebut.

"Kami enggak tahu, baru dengar ini malahan."

"Kami juga enggak tahu siapa yang mempersekusi, di mana dan kapan waktunya kami tidak tahu," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved