Kronologi Aiptu Rajamuddin Biarkan Anak Hajar Wakasek di Ruang BK hingga Propam Turun Tangan

Kronologi Aiptu Rajamuddin, biarkan anak hajar Wakasek di ruang BK hingga propam turun tangan, bantah tuduhan mengaku berusaha melerai.

|
TRIBUN-TIMUR.COM/AINUN/IST
SISWA PUKUL WAKASEK - Orang tua MR, Aiptu Rajamuddin (KANAN) membantah melakukan pembiaran saat anaknya aniaya wakil kepala sekolah SMAN 1 Sinjai. Tampak depan suasana di SMAN 1 Sinjai (KIRI). Guru SMAN 1 Sinjai, Mauluddin menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh siswanya sendiri pada Selasa (16/9/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Sinjai, Polda Sulawesi Selatan, Aiptu Rajamuddin harus berurusan dengan Propam gara-gara diduga membiarkan anaknya menghajar seorang Wakil Kepala Sekolah (Wakasek).

Aiptu Rajamuddin terseret sebab pada saat kejadian, ia berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun menurut saksi mata, polisi tersebut tidak melerai anaknya.

Sebaliknya, Aiptu Rajamuddin membantah tuduhan itu dan mengklaim sudah berusaha melerai anaknya saat memukul Wakasek

Peristiwa pemukulan berlangsung di ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai, Jalan Persatuan Raya, Kecamatan Sinjai Utara, pada Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Ngeri Betul Aksinya, Residivis di Lumajang Ditembak Polisi, Pernah Membobol Rumah Ibadah dan Sekolah

Anak Aiptu Rajamuddin berinisial MR (17), memukul Wakasek SMAN 1 Sinjai Bidang Kesiswaan, bernama Mauluddin.

Atas kejadian ini, Aiptu Rajamuddin menjalani pemeriksaan di ruang Propam Polres Sinjai, Jl Bhayangkara, Kelurahan Bongki. 

Kasi Propam Polres Sinjai, Iptu Rahmat Kurniansyah mengatakan, pemeriksaan terhadap Aiptu Rajamuddin sudah dimulai sejak Selasa.

“Bila hasil investigasi ditemukan pelanggaran atau pembiaran, kami pastikan tetap akan diproses,” tegas Iptu Rahmat, Kamis (18/9/2025).

Selain Aiptu Rajamuddin, Propam juga akan memeriksa guru BK, wali kelas, dan Mauluddin.

Kronologi Kejadian

Kepala SMAN 1 Sinjai, Suardi, menjelaskan MR dipanggil ke ruang BK bersama orang tuanya karena kerap meninggalkan kelas.

“Siswa ini pilih-pilih guru. Kadang hanya tasya saja di dalam kelas, makanya dipanggil orang tuanya,” ujar Suardi kepada Tribun-Timur (grup suryamalang.com), Rabu (17/9/2025).

Saat berada di ruang BK, MR memukul Mauluddin.

“Tiba-tiba MR piting dan memukul berkali-kali, sekitar lima pukulan,” lanjut Suardi.

Akibatnya, Mauluddin mengalami luka terbuka di bagian hidung dan lebam di punggung.

“Belum masuk sekolah (korban) karena belum stabil kondisinya,” ungkap Suardi.

Baca juga: Dugaan Siswa SD di Pamekasan Keracunan Menu MBG, Polisi Temukan 8 Siswa Muntah

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved