Diplomat Tewas Kepala Terlilit Lakban

Hidup Pita Istri Mendiang Arya Daru Tak Tenang, Dapat Teror Telepon Misterius dari Pagi hingga Malam

Setelah 3 bulan kepergian sang suami, istri Arya Daru Meta Ayu Puspitantri alias Pita akhirnya bersedia berbicara ke publik.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Facebook Arya Daru Pangayunan
TEROR TELEPON - Foto kenangan Meta Ayu Puspitantri dengan mendiang suaminya Arya Daru. Pita menceritakan jika dirinya menerima banyak teror telepon misterius setelah kematian Arya Daru. 

SURYAMALANG.COM - Misteri di balik kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru hingga kini masih menjadi sorotan. 

Meski pihak kepolisian sudah menyatakan jika kasus kematian Arya Daru tidak melibatkan orang lain.

Namun, pihak keluarga Arya, termasuk ayah dan istrinya, menyatakan tidak puas dengan kesimpulan polisi dan menilai masih ada banyak kejanggalan.

Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, tidak melibatkan pihak lain.

Dalam konferensi pers pada 29 Juli 2025, polisi menyatakan bahwa Arya meninggal dunia di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, dengan kepala dibungkus plastik dan dililit lakban, namun tidak ditemukan bukti keterlibatan orang lain2.

Baca juga: Kisah Arya Daru dan Pita Kenal Sejak Umur 10 Tahun - Misteri HP Samsung yang Hilang Terjawab

Setelah 3 bulan kepergian sang suami, istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri alias Pita akhirnya bersedia berbicara ke publik tentang keresahan yang ia rasakan.

Ia mengaku masih sulit percaya bahwa sang suami benar-benar tiada, sehingga perlu waktu berminggu-minggu untuk menyiapkan mental sebelum tampil di media.

Selama proses berduka itu, Pita menerima banyak telepon dari nomor tak dikenal.

Pita mengaku menerima banyak telepon misterius beberapa hari setelah kematian sang suami, Arya Daru Pangayunan, pada 8 Juli 2025.

Telepon itu membuat Pita kaget dan sempat menimbulkan keresahan.

"Saya enggak pernah ngangkat, saya hanya mengangkat telepon yang sudah jelas," ungkapnya dalam tayangan di kanal YouTube Sindonews, dikutip TribunnewsBogor.com pada Senin (29/9/2025).

Tak jarang telepon misterius itu datang di malam atau pagi hari. Meski demikian, Pita tetap mengabaikannya.

Pernah suatu malam, ia mengangkat salah satu panggilan dan ternyata berasal dari kepolisian.

Polisi meminta Pita datang ke Jakarta untuk menerima informasi penyelidikan yang bersifat pribadi terkait kasus Arya Daru, tetapi Pita menolak karena merasa belum siap secara mental.

Hampir tiga bulan berlalu, Pita akhirnya mau buka suara ke publik soal keresahannya pasca-sang suami tercinta meninggal dunia.

Diakui Pita, ia masih percaya tidak percaya Arya Daru telah tiada.

Karenanya Pita perlu waktu berminggu-minggu untuk menyiapkan mental muncul ke publik.

Terlebih dalam proses penerimaannya pasca-Arya Daru wafat, Pita mendapatkan banyak teror.

Konferensi pers keluarga mendiang Arya Dari Pangayunan pada Sabtu (27/09/2025), Kematian diplomat Kemlu tersebut masih misteri dan istri almarhum berharap tidak ada framing negatif tentang suaminya. (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani)
Konferensi pers keluarga mendiang Arya Dari Pangayunan pada Sabtu (27/09/2025), Kematian diplomat Kemlu tersebut masih misteri dan istri almarhum berharap tidak ada framing negatif tentang suaminya. (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani) (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani)

Baca juga: Istri Arya Daru Tahu Hubungan Suami dengan Vara, Jelaskan Alat Kontrasepsi yang Ditemukan Miliknya

Ya, Pita baru-baru ini bercerita kalau ia sempat dihubungi banyak nomor tak dikenal setelah kasus Arya Daru jadi sorotan.

Baca juga: Spekulasi Terjawab, HP Samsung Arya Daru Tak Pernah Dibuang di Grand Indonesia

Namun telepon dari sosok misterius itu tak pernah digubris Pita.

"Saya enggak pernah ngangkat, saya hanya mengangkat telepon yang sudah jelas," kata Pita dalam tayangan youtube di kanal sindonews, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (29/9/2025).

Bukan cuma sekali, teror telepon misterius itu didapatkan Pita sepanjang hari.

Tapi Pita tidak pernah mengangkat telepon tersebut.

"Sering (dapat telepon dari nomor tak dikenal). Malem pernah, pagi pernah. Cuma saya kurang hafal. Karena kalau malam waktunya istirahat, handphone tuh jauh," akui Pita.

 Kendati demikian, pernah suatu malam Pita mengangkat telepon dari nomor yang tak ia kenal.

Ternyata nomor tersebut adalah dari kepolisian.

Kala itu Pita diminta untuk ke Jakarta karena hendak diberitahukan hasil penyelidikan oleh penyidik.

Dijelaskan oleh polisi, penyidik harus menyampaikan secara langsung kepada Pita soal hal privasi berkaitan kasus kematian Arya Daru.

"Karena waktu istirahat, karena saya kan ibu-ibu sipil yang sangat sipil. Saya kurang tahu mekanismenya gimana. Pernah telepon polisi malem-malem telepon juga, polisi dari Polda Metro Jaya. Waktu itu sebelum ada zoom dengan keluarga, itu beberapa kali dari penyidik menyampaikan untuk saya ke Jakarta karena ada beberapa hal privasi yang harus disampaikan secara langsung," ungkap Pita.

Diminta ke Jakarta, Pita menolak arahan dari kepolisian.

Hal itu lantaran Pita saat itu belum siap mental.

"Tapi mengingat kondisinya saya yang belum memungkinkan ke sana, dan pertimbangan keluarga, jadi saya sudah menyampaikan bahwa saya di sini saja walaupun sudah diminta beberapa kali," imbuh Pita.

Baca juga: Keluarga Arya Daru Hidup Tak Tenang 3 Kali Diteror, Istri Mendiang Sampai Minta Pertolongan Presiden

Tak hanya sekali, Pita juga sempat mendapatkan telepon lain dari kepolisian.

Isinya sama, Pita diminta untuk ke Jakarta guna pengungkapan kasus kematian Arya Daru.

Tapi lagi-lagi permintaan itu tak dipenuhi Pita.

"Dari Resmob Polda Metro Jaya menyampaikan komandanya akan telepon. Kemudian telepon tuh saya kurang tahu waktunya kapan, karena memang handphone sering (tidak pegang), intinya menyampaikan untuk meminta saya ke Jakarta untuk mendengar secara langsung karena ada hal privasi yang disampaikan," ujar Pita.

Sampai akhirnya pihak kepolisian melakukan panggilan video call via zoom dengan Pita dan keluarga mendiang Arya Daru.

"Akhirnya saya bersama kakak dan bapak saya ikut zoom dari sini," ucap Pita.

Perihal hal privasi yang sempat disebutkan penyidik kepolisian soal kasus Arya Daru, Pita mengurai penjelasan.

Diakui Pita, ia juga masih bingung dengan hal privasi tersebut.

"Walaupun privasi, tapi kan artinya luas, jadi saya bingung. Sampai hari ini belum ada, terakhir komunikasi saat zoom dengan kepolisian," kata Pita.

Kasus Kematian Arya Daru

Sekadar kilas balik, seorang diplomat muda bernama Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

Arya Daru ditemukan tak bernyawa dengan kepala terbungkus plastik dan terlilit lakban kuning di bagian kepala.

Kematian diplomat usia 38 tahun itu sempat menimbulkan tanda tanya terkait penyebabnya.

Hingga akhirnya polisi merilis hasil penyelidikan bahwa tidak ada keterlibatan orang lain dalam tewasnya Daru.

Hal itu karena di TKP tidak ditemukan sidik jari ataupun DNA orang lain selain Daru.

Kendati demikian, keluarga Daru tetap tak terima dan menganggap kematian sang diplomat dipenuhi kejanggalan.

Karenanya keluarga meminta agar publik terus membahas kasus kematian Arya Daru sehingga kepolisian kembali menyelidiknya.

(SURYAMALANG.COM/TribunnewsBogor.com)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved