Sampang
Lebih dari 400 Kasus Campak di Sampang, Perjuangan Genjot Imunisasi MR di Tengah Penolakan Warga
Hingga Agustus 2025, tercatat 413 kasus campak menyerang masyarakat di Kabupaten Sampang
Laporan : Hanggara Pratama
SURYAMALANGCOM, SAMPANG - Lonjakan kasus campak di Kabupaten Sampang menjadi perhatian pemerintah daerah.
Hingga Agustus 2025, tercatat 413 kasus campak menyerang masyarakat.
Meski belum ada laporan kematian di wilayah Sampang, tren peningkatan kasus ini memaksa Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) mempercepat program imunisasi vaksin Measles-Rubella (MR).
• Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Turun Langsung ke Sumenep, Pastikan Imunisasi Campak Berjalan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes KB Sampang, Samsul Hidayat, mengatakan bahwa, vaksin MR merupakan cara paling efektif untuk menekan penyebaran campak.
"Kesadaran masyarakat mulai tumbuh setelah kasus campak meningkat, bahkan di beberapa daerah lain sudah ada laporan kematian," ujarnya, Kamis (28/8/2025).
"Di Sampang sendiri memang belum ada korban jiwa, tapi angka kasus sudah ratusan," imbuhnya.
Samsul mengakui, masih banyak warga yang menolak vaksin MR.
Penolakan ini membuat cakupan imunisasi rendah, sehingga penyakit mudah menyebar.
"Saat tim turun ke lapangan untuk melakukan imunisasi, masih sering ditolak. Banyak warga beranggapan vaksin belum perlu karena jumlah pengidap dianggap sedikit," ungkapnya.
Namun, pola penolakan itu mulai bergeser.
Pasca jumlah penderita terus bertambah dan adanya kabar korban meninggal akibat campak di daerah lain, sebagian warga akhirnya bersedia divaksin.
"Kami berharap kesadaran ini semakin meningkat, karena imunisasi bukan hanya melindungi anak-anak, tapi juga mencegah penularan luas," tuturnya.
Faktor cuaca dan mobilitas masyarakat juga ditengarai mempercepat penyebaran campak.
Untuk itu, pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar tidak ragu menerima vaksin MR, terutama di lingkungan sekolah yang menjadi prioritas sasaran imunisasi.
“Campak bisa dicegah. Jangan menunggu jatuh korban di Sampang baru kita menyesal," tegas Samsul.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.