3 Sorotan Marcos Santos Setelah Arema FC Kontra Persebaya: Kartu Merah sampai Kritik Ian Puleio

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pelatih Arema FC, Marcos Santos, langsung memberikan evaluasi mendalam setelah laga Derby Jawa Timur melawan Persebaya Surabaya yang berakhir imbang 1-1 pada Sabtu (22/11/2025) lalu. 

Dalam keterangannya, Marcos menyoroti tiga isu utama timnya yang terekam jelas selama pertandingan panas tersebut.

Sorotan Pelatih asal Brasil ini berkisar dari masalah kedisiplinan yang menghasilkan kartu merah, memuji perjuangan luar biasa pemain, hingga melayangkan kritik terhadap Ian Puleio.

Duel pekan ke-13 Super League 2025-2026 tersebut, berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Berikut tiga sorotan Marcos Santos selengkapnya:

1. Kartu Merah

Arema FC menjadi salah satu tim di kompetisi Super League 2025-2026 yang banyak mendapatkan kartu merah hingga pekan ke-13.

Singo Edan telah mengkoleksi enam kartu merah, yang tiga di antaranya diraih dalam tiga laga beruntun terakhir ini.

Kondisi itu seakan-akan membuat Arema FC seperti ketagihan untuk mengkoleksi kartu merah di setiap pertandingan.

Baca juga: Ditahan Arema FC 1-1, Kapten Persebaya Bruno Moreira Minta Rekannya Saling Menguatkan untuk Bangkit

Marcos Santos menjelaskan, perihal kartu merah yang kerap menghantui tim mereka selama pertandingan berlangsung.

Menurut Marcos, ia telah melakukan komunikasi secara intens dengan para pemain. Namun tidak memungkiri, tensi tinggi dalam pertandingan menghadapi Persebaya membuat ada pemainnya yang diusir oleh wasit.

"Masalah kartu, saya sudah sering komunikasi dengan pemain, tapi lawan Persebaya kemarin itu adalah pertandingan sulit" katanya kepada SURYAMALANG.COM. 

"Banyak dukungan yang diberikan oleh pendukung mereka di sana, jadi motivasi untuk Persebaya sangat tinggi," ujarnya. 

2. Puji Perjuangan

Meskipun bermain dengan 10 pemain saat menghadapi Persebaya, Arema FC mampu menahan tuan rumah dengan skor imbang 1-1.

Perjuangan itulah yang membuat Marcos Santos tetap memuji para pemainnya. 

Pelatih asal Brasil itu tetap bersyukur atas satu poin yang telah didapatkan Arema FC di kandang Persebaya.

Baca juga: Dipecat Persebaya Setelah Ditahan Imbang Arema FC 1-1, Eduardo Perez Bangga Pernah Melatih Bajul Ijo

Marcos Santos menghargai usaha para pemain di atas lapangan, yang telah bekerja keras untuk mendapatkan poin di Surabaya.

"Saya perlu mengapresiasi pemain, perjuangan mereka sangat luar biasa," ungkapnya.

Hasil seri ini juga menjadi modal berharga Arema FC untuk menatap pertandingan selanjutnya.

Maluku United bakal menjadi lawan tangguh bagi Arema FC pada Sabtu (29/11/2025) mendatang.

3. Kritik Ian Puleio

Marcos Santos juga memberikan kritik sekaligus motivasi kepada Ian Puleio setelah gagal memaksimalkan peluang di menit akhir saat jumpa Persebaya.

Masuk pada menit ke-82 menggantikan Valdeci, kehadiran Ian Puleio diharapkan dapat mempertajam lini serang Arema FC yang saat itu hanya bermain dengan 10 pemain.

Peluang emas didapatkan oleh pemain asal Argentina itu ketika mendapatkan umpan lambung dari lini tengah.

Dengan kecepatannya, Ian berlari sembari diganggu oleh salah satu pemain belakang Persebaya Surabaya.

Unggul dalam postur tubuh, Ian mampu menendang bola yang saat itu sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang Persebaya, Ernando Ari.

Namun sayang, sepakan Ian hanya melenceng tipis dari gawang Persebaya Surabaya.

Itu menjadi peluang emas terakhir Arema FC dalam pertandingan yang berkesudahan dengan skor 1-1.

"Sayang sekali, peluang Ian di menit akhir tidak gol. Seharusnya itu bisa jadi gol," kritik Marcos Santos. 

"Mungkin saat latihan Ian harus memperbaikinya lagi," lanjutnya. 

Baca juga: Berita Arema Hari FC Ini Populer: Respon Marcos Santos Raih 1 Poin dari Persebaya, Eduardo Perez Out

Mantan pemain yang pernah bermain di Eropa itu kini menjadi sorotan Aremania, sebab belum mendapatkan performa terbaiknya.

Dari 11 pertandingan yang telah dilakoni bersama Arema FC, Ian Puleio baru mencetak satu assist dan belum menciptakan gol.

Posisi Ian kini juga mulai tergeser oleh pemain lokal seperti Salim Tuharea yang kerap bermain di posisi Winger.

Dalam beberapa kali pertandingan, Ian kerap dimasukkan di babak kedua.

Marcos pun memberikan motivasi, dan percaya Ian dapat meningkatkan performanya.

"Ian ini adalah pemain yang selalu bekerja keras di latihan," kata Marcos. 

"Tentu, ia selalu ingin menampilkan yang terbaik. Tapi sayang sekali, peluang terakhirnya, ia gagal cetak gol," tandasnya.

Pemain yang Kena Kartu Merah

Melawan Persebaya, Matheus Blade menjadi pemain Arema FC yang harus diusir wasit setelah mendapatkan kartu merah. 

Matheus Blade dianggap melanggar pemain Persebaya di luar kotak penalti.

Dengan begitu, Blade menjadi pemain Arema FC kelima, yang telah mendapatkan kartu merah sejauh ini.

Koleksi kartu merah terbanyak didapatkan oleh Julian Guevara, yang telah mendapatkan dua kartu merah.

Pemain asal Kolombia itu mendapatkan dua kartu merah secara beruntun, masing-masing saat menghadapi Borneo FC dan Persija Jakarta.

Baca juga: BREAKING NEWS : Eduardo Perez Out dari Persebaya, Tumbal Hasil Imbang Lawan Arema FC

Lalu ada Yann Motta, Bayu Setiawan, dan Betinho yang juga telah mendapatkan kartu merah pada musim ini.

Marcos Santos pun tak mau kehilangan pemain lagi yang dapat merugikan tim di atas lapangan.

"Sebenarnya kami sudah di atas angin sebelum mendapatkan kartu merah karena unggul dari Persebaya," kata Marcos Santos. 

"Tapi sepak bola sekarang cukup sulit, apalagi kalau tim kekurangan pemain," ungkapnya.

(Reporter Suryamalang.com/Rifky Edgar)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp