Timnas Indonesia

INFO A1! Erick Thohir Diperingatkan Presiden Prabowo Saat Ganti Shin Tae-yong dengan Kluivert

Erick Thohir diperingatkan Presiden Prabowo saat pecat Shin Tae-yong dan menggantinya dengan Patrick Kluivert. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase @presidenrepublikindonesia - Tribunnews/Herudin - Instagram @garuda.stats
PRABOWO INGATKAN ERICK - Penunjukan Kluivert dan pemecatan STY beberapa waktu lalu dilakukan Ketum PSSI Erick Thohir tanpa melibatkan Exco PSSI, dan Erick Thohir telah lebih dulu memberi tahu Presiden Prabowo Subianto soal apa yang akan dilakukannya. Menurut pengamat sepak bola Haris Pardede atau Harpa, Presiden Prabowo kala itu mengingatkan Erick Thohir karena keputusannya tanpa melibatkan Exco PSSI beresiko dan berbahaya sampai Prabowo mengatakan ke Erick: "Kalau sampai gagal Anda dihabisi." 

 

Ringkasan Berita:
  • Sebelum memecat STY dan menunjuk Kluivert, Erick Thohir sempat memberi tahu Presiden Prabowo Subianto.
  • Prabowo mengingatkan bahwa keputusan tanpa melibatkan Exco berisiko besar: “Ini bahaya loh. Kalau sampai gagal Anda bisa dihabisi.”
  • Erick Thohir disebut menjawab siap menanggung konsekuensi, bahkan jika harus dipecat.

 

SURYAMALANG.COM - Ada info A1 yang mana disebutkan jika Erick Thohir diperingatkan Presiden Prabowo saat pecat Shin Tae-yong dan menggantinya dengan Patrick Kluivert

Kepada Presiden Prabowo, Erick Thohir bersedia untuk bertanggung jawab penuh bahkan siap menanggung konsekuensi bahkan jika harus dipecat.

Usai memberhentikan Patrick Kluivert dari kursi pelatih Timnas Indonesia pada 16 Oktober 2025 akibat kegagalan menembus Kualifikasi Piala Dunia 2026, PSSI hingga kini masih mencari sosok pengganti.

Menurut pengamat sepak bola nasional Haris Pardede, atau yang akrab disapa Bung Harpa, proses penunjukan pelatih kali ini tampaknya tidak lagi sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Ia menilai Erick tidak lagi menjalankan pola one man show seperti sebelumnya.

Sebagai perbandingan, pada Januari 2025 lalu Erick Thohir secara mendadak memutuskan untuk memecat Shin Tae-yong tanpa alasan yang jelas, lalu langsung menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru.

"Kalau kita lihat karakter, kan kita baca pattern-nya. Kita enggak tahu nih apakah masih sama dengan cara pemilihan pelatih Kluivert atau kembali saat memilih Shin Tae-yong di tahun 2019," kata Harpa dalam perbincangan di kanal daring channel YoiTube Dewan Pundit Indonesia, yang tayang Minggu (22/11/2025) malam.

Menurut Harpa hal itu berdasarkan keterangan Wakil Ketum PSSI Zainudin Amali di sebuah stasiun TV.

Harpa mengatakan menurut Zainudin Amali, pemilihan STY pada 2019 dilakukan kolektif kolegial atau secara bersama-sama dengan melibatkan Exco PSSI, dimana saat itu Ketum PSSI masih dipegang Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.

"Jadi disaring kemudian di kasih ke Exco, saat itu ada nama Luis Milla dan Shin Tae-yong. Dan akhirnya Exco memilih STY. Jadi tanggung jawabnya kolektif kolegial. Kalau salah pun kolektif kolegial," ujar Harpa.

Sementara saat memilih Patrick Kluivert menggantikan STY, Ketum PSSI Erick Thohir melakukannya seorang diri atau one man show tanpa melibatkan Exco PSSI yang beranggota 15 orang.

Baca juga: Indonesia Tuan Rumah FIFA Series 2026, Timnas Bakal Lawan Eropa, Kesempatan Naik Level Maksimal

"Sehingga kalau sukses memang Bapak itu (EY) yang akan menerima semua kreditnya. Tapi kalau gagal, ya seperti saat ini juga," ujar Harpa.

Harpa lalu mengungkap informasi baru terkait proses pemecatan Shin Tae-yong (STY) dan penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia yang terjadi pada Januari 2025 lalu hingga mengagetkan pecinta Timnas Indonesia, karena dilakukan mendadak.

Penunjukan Kluivert dan pemecatan STY itu dilakukan Erick Thohir tanpa melibatkan Exco PSSI.

Sumber: SuryaMalang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved