Malang Raya
Namanya Kota Pendidikan, Tapi Dana Untuk Pengadaan Buku di Perpustakaan Malah Dipangkas
Djoko Yuwono mengatakan anggaran tahun lalu sekitar Rp 500 juta. Sedangkan dana 2017 dialokasikan sekitar Rp 90 juta.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Anggaran pengadaan buku baru di Perpusatakaan Kota Malang tahun ini berkurang. Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, Djoko Yuwono mengatakan anggaran tahun lalu sekitar Rp 500 juta. Sedangkan dana 2017 dialokasikan sekitar Rp 90 juta.
“Kami bisa membeli 6.000 biji buku pada tahun lalu. Kami belum tahu bisa membeli berapa buku pada tahun ini. Tinggal hitung saja. Anggap satu buku seharga Rp 50.000,” kata Djoko, Jumat (20/1/2017).
Menurutnya, anggaran pengadaan buku itu terlalu rendah. Apalagi Perpustakaan Kota Malang sudah naik kelas dari kantor menjadi dinas.
Djoko mengaku akan mengusahakan penambahan dana pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) pertengahan tahun nanti.
Djoko tidak tahu alasan pemotongan anggaran itu.
“Yang mengajukan dan yang menyusun program ini dulu bukan saya,” ujar mantan Sekretaris DPRD Kota Malang itu.
Dia pun merasa total anggaran untuk instansi pimpinannya jomplang. Dengan bertambahnya jumlah pekerja, anggarannya malah menyusut.
“Dulu total dananya sekitar Rp 5 miliar. Sekarang total dananya sebesar Rp 4 miliar,” imbuhnya.
Penjabarannya, lebih dari 50 persen dana dipakai untuk operasional, mulai pembayaran lembur pegawai sampai operasional mobil dan motor keliling. Padahal, dia ingin dinas itu mengawali beberapa program baru, seperti penambahan kendaraan roda empat dan roda dua.
Selama ini, hanya ada tiga mobil. Idealnya, Djoko menyebut setiap kecamatan harus punya satu mobil keliling.
Sementara itu, jumlah pemustaka atau anggota di Perpustakaan Kota Malang sudah mencapai 81.306 orang. Angka itu dianggap sangat tinggi. Setiap hari ada penambahan antara 20-30 anggota baru.
“Karena di sini Kota Pendidikan. Mayoritas anggotanya adalah mahasiswa. Tapi anggota dari kalangan umum juga banyak,” kata Pustakawan Perpustakaan Kota Malang, Susana Yuni Sriwahyuni.