Malang Raya
Dorong Inovasi Siswa SMK Telkom Malang, Simak Ide Super Hero Unik Versi Pelajar Ini
"Hilangkan pikiran kita dengan menjadi pegawai. Ayo kita "main-main" sebagai owner, kreator, digital preneur," kata Fikar.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Digital Innovation Lounge ( DiLo) Malang yang merupakan salah satu pusat pengembangan industri kreatif di kota Malang mendatangi SMK Telkom, Selasa (29/8/2017).
Kunjungan ini merupakan rangkaian roadshow ke kampus dan sekolah-sekolah untuk mengenalkan potensi industri kreatif.
M Ziaelfikar Albaba, Manager Operasional DiLo Malang menyatakan ingin memotivasi siswa menjadi pelaku industri kreatif sebagai start up (usaha rintisan).
"Hilangkan pikiran kita dengan menjadi pegawai. Ayo kita "main-main" sebagai owner, kreator, digital preneur," kata Fikar kepada para siswa kelas 11 RPL ( Rekayasa Perangkat Lunak) di aula sekolah.
Menurut dia, industri digital kreatif fokusnya pada kreatifitas manusia dengan didukung lewat digital dan teknologi.
"Jadi, nanti jika bikin aplikasi dan games, awalnya dari start up berbasis teknologi untuk mengatasi problem di masyarakat," ujar Fikar.
Siswa peserta acara lalu ditantang untuk menyampaikan ide berupa sosok super hero versi pribadi yang out of the box.
"Kalian saya beri waktu lima menit membuat sosok hero yang anti mainstreem untuk memecahkan masalah," tantang Fikar. Hasilnya, beberapa siswa berani maju ke depan.
Fajar, siswa kelas 11 RPL 5 memiliki ide menciptakan sosok hero transferman.
"Biasanya kan kalau transfer antar bank kan dikenakan biaya cukup besar. Saya ingin bisa memberikan cara agar transfer antar bank tidak dikenakan biaya atau gratis sehingga bisa dinikmati banyak masyarakat," ungkap Fajar di depan teman-temannya.
Sedang Chandra punya ide sosok hero tanggal tua man. Tugasnya adalah melacak isi dompet siswa.
"Sehingga dengan uang Rp 500.000 bisa diatur cukup sampai datangnya tanggal muda," ujar Chandra.
Siswa-siswa lain juga memberikan ide-idenya. "Semua bagus idenya," kata Fikar.
Almira Rahma Sabita, siswa kelas 11 RPL 6 menyatakan senang mendapat wawasan seperti ini.
"Saya jadi terbantu mendapat wawasan menjadi digipreneur agar tidak bekerja terus di bawah bos," kata Almira yang ingin kelak membuat kafe.