Kota Malang

Disporapar Kota Malang Optimalkan Penguatan Kampung Tematik, Wujud Pemerataan Destinasi Wisata

Disporapar Kota Malang Optimalkan Penguatan Kampung Tematik, Wujud Pemerataan Destinasi Wisata

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
PEMERATAAN WISATA - Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, mendorong adanya pemerataan destinasi wisata dengan optimalisasi dan penguatan kampung tematik. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang terus mendorong adanya pemerataan destinasi wisata.

Yaitu, dengan mengoptimalkan serta menguatkan keberadaan kampung-kampung tematik.

Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan, dari total 23 kampung tematik yang ada, setiap tahunnya ada sebanyak enam kampung dilakukan optimalisasi.

Berbagai aspek dioptimalkan, diantaranya pengurus yang langsung berada di bawah kelompok sadar wisata (pokdarwis) masing-masing kampung tematik.

"Optimalisasi dilakukan, supaya semua kampung tematik bisa merasakan pemerataan pengembangan."

"Seperti contoh Kampung Tempe Sanan, Kampung Budaya Polowolijen dan Kampung Warna Warni yang terus kami kembangkan, termasuk menggarap kawasan rolak yang berada di Kecamatan Kedungkandang," jelasnya kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (22/8/2025).

Baca juga: Kota Malang Siap Sambut Program Aglomerasi Sampah Malang Raya, Sampah Diolah Jadi Energi Listrik

Ia mengungkapkan, bahwa penguatan kampung tematik tidak bisa mengandalkan pemerintah saja, melainkan peran serta pokdarwis dan masyarakat juga menjadi elemen utama.

Dikarenakan setelah proses optimalisasi, semua akan dijaga dan dirawat oleh masyarakat sekitar.

"Hampir semua destinasi wisata di Malang berbasis masyarakat. Oleh karenanya, kesadaran masyarakat untuk peduli dengan sarana prasarana serta ramah terhadap wisatawan juga sangat penting."

"Karena wisatawan ini, ingin merasakan keunikan lokal yang khas di tiap kampung tematik," terangnya.

Selain itu, Disporapar juga menggandeng Badan Promosi Pariwisata Daerah serta memanfaatkan kanal promosi baik offline maupun online untuk memperluas jangkauan publikasi.

Termasuk saran maupun masukan dari masyarakat, seperti kebutuhan papan informasi, akses jalan, hingga tambahan sarana pendukung seperti kolam renang juga menjadi perhatian.

"Kalau infrastruktur jalan memang tanggung jawab Pemkot, tapi untuk sarana lain perlu kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat," tambahnya.

Dengan upaya tersebut, diharapkan destinasi wisata di Kota Malang semakin beragam dan tidak hanya dikenal lewat Kayutangan Heritage saja.

Karena dengan meratanya wisatawan, maka aktivitas masyarakat khususnya roda perekonomian UMKM yang berada di sekitar kampung tematik juga ikut bergerak.

"Dengan adanya pemerataan, maka wisatawan yang datang berkunjung akan menyebar ke kampung-kampung tematik. Sehingga harapan kami, destinasi wisata di Kota Malang terus semakin berkembang," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved