Malang Raya
Biar Aman Makan Sate Saat Idul Adha, Perhatikan Cara Hitung Kalori dari Ahli Gizi UB Ini
Sementara konsumsi daging per hari tidak boleh lebih dari 150 gram dengan diimbangi karbohidrat, mineral, dan vitamin.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Idul Adha selalu diiringi dengan mengonsumsi daging dalam bentuk menu sate atau lainnya.
Ahli Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Dian Handayani SKM MKes PhD mengimbau masyarakat harus memperhatikan beberapa hal sebelum mengonsumsi daging.
"Daging sapi, daging kambing, dan daging ayam memiliki jumlah kalori yang hampir mirip. Hanya saja memang lemak pada daging sapi dan kambing sedikit lebih besar dari daging ayam."
"Maka dari itu pada Idul Adha, kalori harus lebih diperhatikan karena pasti yang dikonsumsi adalah daging sapi atau kambing," ujarnya pada SURYAMALANG.COM, Kamis (31/8/2017).
Amannya, lemak yang dikonsumsi adalah sebanyak 30 persen dari total energi.
"Artinya hanya berkisar 60-70 gram lemak per hari dalam 2.000 kalori makanan," jelas ketua jurusan Gizi UB itu.
Sementara konsumsi daging per hari tidak boleh lebih dari 150 gram dengan diimbangi karbohidrat, mineral, dan vitamin.
"Untuk ukuran sate, paling tidak hanya 4 tusuk per hari agar lemak tidak berlebih," tutur Dian.
Yang harus diwaspadai selain kandungan lemak daging, adalah penggunaan kecap dan garam saat pembuatan sate.
"Dua sendok makan kecap mengandung 1.000 mg natrium. Padahal, natrium sifatnya mengikat cairan dalam tubuh sehingga tekanan darah akan meningkat dan menyebabkan hipertensi," terangnya.
Belum lagi jika ditambah dengan garam, sementara di dalam 100 gram daging juga mengandung 50 mg natrium.
"Normalnya, manusia hanya boleh mengonsumsi natrium sebanyak 1.200-2.000 mg perhari," tambah dia.
Kelebihan daging dan lemak tinggi tidak akan langsung membuat tubuh menjadi gemuk, namun tensi darah bisa dengan cepat naik.
"Makan makanan berlemak lebih dari 30 persen akan menyebabkan penumpukan di pembuluh darah. Jika ditambah dengan tensi darah meningkat, maka bisa menyebabkan stroke," katanya.
Dian mengatakan makan sate boleh-boleh saja, asalkan mengontrol sendiri kandungan lemak dan natriumnya.
"Juga diimbangi dengan makan sayur 300 gram perhari dan 3 buah perhari, sehingga pola makan tetap baik," tutupnya.