Malang Raya
Kronologi Perampokan Gondanglegi Malang, Satu Orang Meninggal Dunia
Perampokan terjadi di Desa Putat Lor Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, Kamis (18/4) malam.
SURYAMALANG.com, Gondanglegi - Perampokan terjadi di Desa Putat Lor Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, Kamis (18/4) malam.
Pemilik rumah nenek Hj Siti Khotidjah (90) terkena pukulan di wajah dan terluka diduga terkena senjata tajam di kepala hingga menyebabkan meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit.
Sedangkan pembantunya, Asih (60) beserta anaknya Rohdiyah (14) mengalami luka lebam pukulan di wajah hingga tidak sadarkan diri.
Menantu korban, H Huda menjelaskan, tidak ada yang tahu kejadian tersebut.
Tubuh korban ditemukan terluka di ruang tengah depan televisi bersama tubuh pembantu dan anaknya.
"Semuanya dalam kondisi tidak sadarkan diri karena terluka," kata Huda, Kamis (19/4).
Ketiga korban, menurut Huda, oleh keluarga dan warga sekitar langsung dilarikan ke RS Islam Gondanglegi untuk perawatan.
Siti Khotidjah akhirnya meninggal karena luka cukup parah sekitar pukul 23.30 WIB.
Dua korban lain masih menjalani perawatan di RSI Gondanglegi dan saat ini dirujuk ke RS Syaiful Anwar Malang.
Mengambil Emas
Informasi yang SURYAMALANG.com himpun perhiasan gelang dan cincin nenek Hj Siti Khotidjah seberat total 50 gram raib.
Diduga, gelang di tangan kanan dan tiga cincin di jari korban diambil paksa oleh pelaku perampokan.
"Kalau tidak salah penglihatan kami, di tangan kanan korban ada luka lecet, disitu mungkin gelang diambil paksa," kata Sofi, tetangga korban.
Dijelaskan Sofi, untuk perhiasan lain yang dipakai korban yakni gelang rantai di tangan kiri masih dipakai.
Menurut Sofi, Siti Khotidjah tergolong orang kaya. Almarhum suami dan keluarga korban sebagai petani tebu cukup sukses dan memiliki sejumlah usaha di Kabupaten Malang.
"Ya kami berdoa semoga segera diketahui siapa pelaku perampokan itu," tutur Sofi.
Tidak Terdengar Suara
Kejadian tersebut perampokan disertai kekerasan hingga menewaskan pemilik rumah tersebut tidak di dengar tetangga sekitar, sebab di sebelah rumah sedang digelar kegiatan pengajian rutin warga.