Blitar
Pengendara Sepeda Tertabrak Kereta Api di Blitar, Umurnya Sekitar 70 Tahun
pengendara sepeda kayuh tewas tertabrak kereta api Dhoho di KM 127+0 tepatnya di Dusun Cerme, Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Seorang pengendara sepeda kayuh tewas tertabrak kereta api Dhoho di KM 127+0 tepatnya di Dusun Cerme, Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Kamis (10/5/2018).
Pria tanpa identitas yang diperkirakan berusia 70 tahun itu tewas dengan kondisi luka parah di bagian kepala.
Awalnya, korban yang mengenakan kemeja batik dan celana kain warna hitam berjalan menuntun sepeda kayuhnya di lokasi. Dia berjalan sambil menuntun sepeda motornya di pinggir rel kereta api. Korban berjalan dari timur ke barat.
Saat bersamaan melintas kereta api Dhoho juga dari arah timur ke barat. Melihat ada orang berjalan di pinggir rel, masinis kereta api, Suryanto, membunyikan klakson kereta api berkali-kali. Tetapi, korban tidak mendengarnya. Saat laju kereta api semakin dekat, korban malah menyeberang rel kereta api.
Tabrakan pun tidak bisa dihindari. Kereta api menabrak korban dan sepeda kayuhnya. Korban terpental ke sebelah selatan rel kereta api. Sedangkan, sepeda kayuh korban terseret kereta api sejauh 400 meter. Korban langsung tewas di lokasi.
"Awalnya, korban berjalan sambil menuntun sepeda di pinggir rel. Dia berjalan dari timur ke barat. Saat ada kereta api, korban malah menyeberang di atas rel. Kereta api sudah membunyikan klakson berkali-kali," kata Soekarno, penjaga perlintasan kereta api di dekat lokasi kecelakaan.
Sebenarnya, Soekarno sudah sempat menegur korban saat berjalan sambil menuntut sepeda kayuh di pinggir rel kereta api. Soekarno meminta korban agar hati-hati karena akan ada kereta api lewat. Tetapi, korban tidak mendengarkan teguran dari Soekarno.
"Saya sudah sempat memperingatkan korban agar hati-hati," ujarnya.
Kapolsek Sanankulon, AKP Mulyani mengatakan polisi sudah mendatangi lokasi kecelakaan. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Polisi belum mengetahui identitas korban. Korban tidak membawa identitas sama sekali.
"Korban sudah tua, usianya sekitar 70 tahunan. Dia memakai kemeja batik dan celana warna hitam. Kalau ada warga yang kehilangan anggota keluarganya dengan ciri-ciri itu silakan datang ke Polsek atau Polres Blitar Kota," katanya.
Sebelumnya, kecelakaan antara kereta api dan mobil juga terjadi di wilayah hukum Polres Blitar Kota, Rabu (9/5/2018). Sebuah mobil Daihatsu Xenia warna hitam menabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Kondisi bagian depan mobil dengan AG 1642 SF hancur setelah menabrak badan kereta api.
Informasi yang diperoleh di lokasi menyebutkan awalnya mobil melaju dari arah timur ke barat. Sesampai di perlintasan kereta api jalan sedikit menanjak.
Saat itu juga ada kereta api Gajayana sedang melintas dari arah selatan ke utara atau dari Blitar menuju arah Malang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan itu.