Teroris Serang Jawa Timur
Merinding dan Mengejutkan, Pengakuan Anak Teroris yang Selamat dari Bom di Polrestabes Surabaya
Tiga gereja yang dibom pelaku terorisme di Surabaya terpantau masih dijaga ketat petugas kepolisian dan satpol PP Kota Surabaya, Jatim
SURYAMALANG.COM - Teror bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya mengejutkan banyak pihak, Senin (14/5/2018).
Apalagi serangan saat polisi fokus mengusut serangan serupa terhadap tiga gereja di Surabaya sehari sebelumnya.
Identitas terduga pelaku dan kediamannya diketahui dalam waktu dekat.
Sejumlah tumpukan genteng dan batu terlihat di halaman rumah teroris yang disergap kepolisian di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, Anton Ferdiantono.
Hal itu terlihat ketika TribunJatim.com mendatangi kediamannya yang berlokasi di Jalan Manukan Kulon Blok 19 H nomor 19 RT.11 RW.5, Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya.
Ketua RT.11, RW.5, Manukan Kulon Surabaya, Budi Santoso mengatakan rumah itu telah puluhan tahun tak ditempati Anton dan keluarganya.
Bahkan, kondisi runahnya pun terlihat terbengkalai.
Budi tak menepis bila Anton adalah warganya.
"Rumahnya di sebelah rumah saya, rumahnya (Anton) lama nggak ditinggali," terang Budi pada TribunJatim.com, Selasa (15/5/2018).
Dari pengamatan TribunJatim.com di lapangan, terlihat atap rumah Anton yang puluhan tahun tak dijamah itu runtuh.
Bahkan, di halaman dan dalam rumah pun dipenuhi rumput liar.
"Ya seperti ini kondisinya, saya tidak tahu terakhir tinggalnya (Anton) sama keluarga di mana, yang pasti setelah menikah Anton sudah tidak di sini," tutupnya sembari menunjuk ke arah rumah Anton.
Pengakuan Ketua RT
Ketua RT.11, RW.5, Manukan Wetan Surabaya, Budi Santoso membenarkan bila teroris yang disergap kepolisian di Rusunawa Wonocolo Taman, Sidoarjo, Anton Ferdiantono adalah warganya.
Hal itu disampaikan Budi ketika bertemu dengan TribunJatim.com di depan rumah otak peledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Anton Ferdiantono yang telah puluhan tahun tak ditempati.