Nasional

Pesan Menohok Mantan Teroris, Jika Hal ini Kita Lakukan, 'Teroris Kipas-kipas Karena Merasa Dibantu'

Mantan teroris aksi Bom Bali, Ali Imron : "Saya pesankan kepada semua pihak, jangan kita itu memberi angin untuk para teroris..."

Editor: Pambayun Purbandini
Pelaku Teroris Bom Bunuh Diri Merupakan Ibu Dan Anak-Anaknya 

SURYAMALANG.com - Seorang mantan teroris yang terlibat dalam aksi teror Bom Bali, memberi pesan yang menohok kepada masyarakat.

Menanggapi aksi teror yang belakangan ini kerap terjadi, masyarakat Indonesia kini tengah was-was dan waspada.

Ditambah lagi, aksi teror ini telah merenggut banyak korban jiwa.

Baca: Pesan Ramadan Donald Trump Gegerkan Umat Muslim Dunia, Simak Penuturannya

Berbagai cara telah dilakukan oleh pihak berwajib dan masyarakat sekita demi menjaga dari aksi terorisme yang belakangan memang cukup membuat was-was.

Namun, masih banyak juga orang yang mudah untuk curiga satu sama lain.

Terutama di media sosial.

Banyak orang yang menebarkan komentar hujatan atau kabar hoax yang justru membuat keadaan menjadi panas dan runyam.

Tak jarang beberapa pihak menjadi memojokkan satu golongan.

Baca: Waspada! Sering Kita Gunakan, Lewat Situs-situs ini Teroris dan ISIS Lancarkan Propagandanya

Melihat hal itu, mantan teroris yang ikut serta dalam aksi Bom Bali, Ali Imron, pun memberikan pesan menohok untuk masyarakat Indonesia.

"Saya pesankan kepada semua pihak, jangan kita itu memberi angin untuk para teroris, dengan pernyataan-pernyataan yang sebetulnya nggak penting," tuturnya dalam tayangan Indonesia Lawyer Club pada Selasa (15/5)

"Contohnya, misalkan ada aksi terus akhirnya ada seorang yang berkomentar 'Ah ini karena sikap daripada Densus 88 akhirnya teroris seperti itu'. Ketika mengatakan seperti itu, teroris Kipas-kipas karena merasa dibantu."

Ia juga menyinggung komentar masyarakat yang mengatakan kalau aksi terorisme ini adalah rekayasa belaka guna menyudutkan suatu kelompok.

Namun ternyata, hal itu justru menambah 'angin segar' bagi para teroris.

Baca: Pimpinan ISIS Paling Brutal Itu Bernama Saddam Al Jamal, Astaga! Tak Segan Eksekusi Anak-anak

"Apalagi komentar seperti 'oh ini adalah rekayasa', oh kipas-kipas teroris. 'Oh ini adalah konspirasi', kipas-kipas juga teroris. Maka dari itu pentingnya kita sosialiasi pada masyarakat tentang apa toh sebenarnya teroris ini," paparnya.

Selama 14,5 tahun di penjara, ia mengaku terus berusaha memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang apa itu teroris.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved