Kisah Rasulullah di Malam Lailatul Qadar, Jibril dan Para Malaikat Turun Dari Langit

Kisah Rasulullah berikut menggambarkan dengan jelas bagaimana malam Lailatul Qadar begitu bermakna dan istimewa

TribunJabar.com
Ilustrasi: Kisah Rasulullah di Malam Lailatul Qadar 

SURAMALANG.COM, -  Seringkali kita mendengar istilah malam Lailatul Qadar,

malam yang disebut-sebut lebih baik dari pada seribu bulan.

Namun apa sebenarnya makna malam Lailatul Qadar, dan bagaimana kisah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW saat mendapat malam Lailatul Qadar?.

Lailatul Qadar adalah malam dimana para malaikat dibawah pimpinan Jibril turun atas izin Allah SWT.

Mereka menebarkan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan dan mengatur segala urusan.

Mereka menyampaikan salam sampai terbitnya fajar keseluruh semesta alam.

Pada malam-malam terakhir, para malaikat turun dari langit untuk menaburkan kasih sayang Allah SWT kepada para hambanya dan menyampaikan salam kepada kaum beriman hingga terbitnya fajar.

Itulah yang dinamakan lailatul Qadar, malam yang lebih afdhal dari pada seribu malam.

Baca: Kisah 300 Sumur Yang dibangun Oleh Pasukan Jin Nabi Sulaiman, Ada Rahasia Ajaib

Baca: Membentuk Model Keluarga Islami Dari Kisah Para Nabi Hingga Raja Firaun

Baca: Incipi Takjil, Ini Cerita Pangeran Harry Yang Hadiri Buka Bersama Umat Islam di Inggris

Lailatul Qadar adalah malam kebesaran Allah SWT, malam keagungan-Nya, malam pengampunan-Nya, malam yang dimiliki-Nya untuk memberi maaf kepada para pembuat dosa dan menebarkan kasih sayang kepada para hamba-Nya.

Dilangit ada kerajaan sangat besar yang mengatur dan mencatat segala amal manusia di muka bumi ini.

Ketika para malaikat melihat kitab catatan amal manusia, mereka iri dengan amal yang hanya khusus dilakukan penduduk bumi di malam-malam lailatul qadar.

Malaikat pun tidak ada yang dapat menirunya. Salah satu di antaranya adalah rintihan taubat para pembuat dosa yang kemudian diampuni segala dosa-dosanya.

Allah SWT berfirman dalam sebuah hadist qudsi:

“Aku lebih suka mendengarkan rintihan para pembuat dosa ketimbang gemuruh suara tasbih. Karena gemuruh suara tasbih hanya menyentuh kebesaranKu, sedangkan rintihan para pembuat dosa menyentuh kasih sayangKu.”

Malam Lailatul Qadar juga pernah dialami oleh Rasulullah,

Baca: Dramatis! Polisi Hadang Pencuri Truk dari Surabaya saat Lewat Mojokerto

Baca: VIDEO - Detik-detik Ratusan Penumpang Lion Air Melompat dari Pesawat di Pontianak

Baca: Ketika Para Polwan Cantik Naik Segway Patroli di Mal

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved