Pasuruan
Peringatan Polisi untuk Anak Jalanan dan Punk, Kalau Berbuat Onar, Ciduk Satu per Satu!
Kalau misal di kemudian hari mereka berbuat onar dan membuat keresahan,kami akan tegas dan ciduk mereka satu per satu.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Polres Pasuruan terus berusaha mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas sekecil apapun menjelang pelaksanaan Idul Fitri 2018.
Gabungan beberapa unit mulai Satlantas, Satreskrim, Satshabara, hingga Satbinmas berkeliling ke sejumlah wilayah yang masuk wilayah hukum Polres Pasuruan, Senin (11/6/2018) malam.
Salah satunya kegiatan yang dilakukan di Pasar Malam Wonorejo. Di lokasi ini, aktivitas masyarakat meningkat menjelang lebaran.
Banyak orang yang berbelanja di pasar ini karena memang banyak pedagang yang berjualan dengan segala jenis barang. Kedua, ada peningkatan volume kendaraan di pasar yang berlokasi di Jalan Raya Surabaya - Malang ini.
Polres Pasuruan pun sigap dan langsung melakukan penguraian kemacetan dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Selain itu, sosialisasi ke masyarakat juga ditingkatkan, termasuk juga untuk anak jalanan (anjal) dan anak punk.
Saat melakukan kegiatan ini, pihak kepolisian melihat sekerumun anjal yang juga mayoritas anak punk ini sedang duduk di tempat remang-remang. Melihat kedatangan petugas, mereka pun berlarian serabutan. Ada yang bersembunyi di warung kosong, hingga berlari ke area pasar malam Wonorejo ini.
Setelah itu, mereka diamankan satu per satu dan dikumpulkan. Usai dikumpulkan, mereka diberi pembinaan oleh tim kepolisian.
Kanit Reg Ident Satlantas Polres Pasuruan Iptu Yudhi Permana mengatakan, inti dari pembinaan ini adalah meminta mereka, anjal yang juga anak punk itu untuk tidak rusuh dan atau membuat keonaran yang mengakibatkan situasi kamtibmas tidak aman dan tidak kondusif.
"Tadi kami sudah berikan peringatan tegas. Sekali tidak diperhatikan akan kami tindak mereka dan akan kami proses. Untuk malam ini, kami fokus membina mereka saja," katanya.
Dia mengatakan, selain dibina, mereka juga diperingatkan untuk tidak mengkonsumsi minuman keras oplosan (milo) atau narkoba dan sejenisnya.
"Awalnya agak susah memberikan pembinaan ke mereka, karena mereka mayoritas anak di bawah umur yang belum memiliki pendirian tetap dan mudah marah karena suatu hal yang dianggap menyinggung atau bahkan membahayakan mereka. Seolah mereka tidak peduli dengan siapa dan apa yang menyampaikan pesannya," jelasnya.
Dikatakan dia, kunci utamanya adalah masuk ke lingkungan mereka dan hargai mereka. Ia mengaku sudah menghargai karya anak jalanan yang juga anak punk ini.
Dari situlah, kedekatan emosionalnya dengan mereka terjalin sehingga mereka mau mendengarkan apa yang disampaikannya.
"Tadi mereka sudah kami data siapa saja namanya dan dari mana asalnya. Kalau misal di kemudian hari mereka berbuat onar dan membuat keresahan,kami akan tegas dan ciduk mereka satu per satu," tambah dia.
Di penghujung pembinaan, ia pun meminta anak jalanan ini untuk menyanyikan lagu perdamaian. Bahkan, mereka para anak jalanan ini pun mau mendeklarasikan diri untuk ikut menjaga kamtibmas di Pasuruan agar tetap aman, tentram dan kondusif.
"Ini salah satu bukti dan komitmen dari Kepolisian Pasuruan untuk terus menjaga situasi kemanan dan kamtibmas. Kami harus pastikan pelayanan Polri untuk masyarakat Pasuruan ini maksimal. Kami juga akan selalu siaga selama 24 jam saat Operasi Ketupat Semeru 2018 ini," pungkas dia.