Surabaya

Jokowi Mendadak Panggil Dirut BRI untuk Jawab Permintaan KUR Pengusaha Batik Pamekasan

setelah ada pengusaha batik asal Pemekasan, Jawa Timur, yang mengaku mengalami kesulitan terkait pengajuan kredit modal usaha di perbankan

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sugiharto
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), saat peluncuran PPh 0,5 persen bagi UMKM di Gedung Jatim expo Surabaya, Jumat (22/6/2018). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Presiden RI Joko Widodo memanggil Direktur Utama BRI, Suprajarto, di sela memberikan sambutan saat peluncuran PPh Final UMKM 0,5 Persen di Surabaya, Jumat (22/6/2018).

Hal itu dilakukan, setelah ada pengusaha batik asal Pemekasan, Jawa Timur, yang mengaku mengalami kesulitan terkait pengajuan kredit modal usaha di perbankan.

"Ayo Pak Dirut, silakan dijelaskan ini kebutuhan yang disampaikan Bu Sila," kata Jokowi.

Sila, pengusaha batik tersebut menyampaikan bila akses kredit ke perbankan, masih belum bisa meski sudah banyak yang datang dan menawarkan.

"Terkait jaminan, saya tidak ada sementara saya hanya perlu modal Rp 20 juta," kata Sila.

Selanjutnya oleh Suprajarto, Sila dipersilakan mengajukan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bunga 7 persen.

"KUR maksimal Rp 25 juta dan tidak perlu jaminan. Saya sampaikan bila tidak ada jaminan," kata Suprajarto di atas panggung bersama Jokowi dan Sila.

Namun para undangan yang duduk di bawah panggung, terlihat melambaikan tangan tanda menyatakan bila di lapangan tidak seperti itu.

Mendengar hal tersebut, Jokowi menyatakan memang kenyataan di lapangan tidak seperti itu.

"Tapi tadi sudah ada jaminan dari Pak Dirut. Di sini ada Pimwil (Pemimpin Wilayah-red) BRI. Silakan diteruskan. Memang kalau di lapangan kejadiannya berbeda, karena memang harus selektif," kata Jokowi.

Jangan sampai dapat KUR tanpa jaminan kemudian dipakai beli sepeda motor. Dipakai beli mobil, kemudian tidak modal usaha. Sehingga saat pembayaran seret.

"Ini uang negara yang harus dikembalikan. Jangan sampai sudah dapat KUR kemudian dibuat yang lainnya," tandas Jokowi.

Atas penjelasan langsung tersebut, Sila mengaku sangat jelas dan siap bekerjasama dengan bank. Di akhir pertemuan, Sila ingin menyerahkan kain batik yang diberi nama Batik Jokowi.

"Saya ingin memberikan batik ini kepada bapak," kata Sila.

Tapi langsung dijawab Jokowi dengan tegas. "Tidak boleh. Itu gratifikasi. Nanti saya tak beli langsung saja," jawabnya.

Dengan tersipu, Sila menarik kembali kain batiknya sambil berkata: "Terima kasih banyak, saya tunggu," ucap Sila.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved