Gresik

Ratusan Relawan Bersihkan Sungai di Manyar Sidomukti Gresik, Angkat Puluhan Ton Sampah 

Selama kurang lebih 3,5 jam aksi bersih-bersih Sungai Manyar sidomukti, Kecamatan Manyar, Gresik, relawan berhasil mengumpulkan 215 karung sampah

Penulis: Sugiyono | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
BERSIH SUNGAI - Kegiatan bersih-bersih sampah di sekitar Sungai Manyar Sidomukti, Gresik, Jumat (3/10/2025).  

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Ratusan relawan dari berbagai elemen masyarakat turun langsung membersihkan Sungai Manyar sidomukti, Kecamatan Manyar, Gresik, Minggu (5/10/2025). 

Kegiatan bersih sungai ini dalam rangka peringatan World Clean-Up Day 2025. 

Aksi kolaborasi ini digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gresik serta Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN). Kegiatan tersebut mengusung tema 'Bersihkan, Rapikan, dan Indahkan Lingkungan'.

Kegiatan melibatkan lebih dari 200 relawan gabungan yang terdiri dari unsur Pemerintah, aparat kepolisian dan TNI, kelompok pelajar, organisasi keagamaan, hingga komunitas lingkungan serta pegiat lingkungan. 

Selama kurang lebih 3,5 jam aksi bersih-bersih, relawan berhasil mengumpulkan 215 karung sampah dengan berat total 809 kilogram.

Jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah organik, popok sekali pakai, botol plastik, plastik sachet, kain bekas, serta sampah tanpa merek. Seperti sedotan plastik, kantong kresek, styrofoam dan cup gelas sekali pakai.

“Hingga akhir kegiatan, masih terdapat empat truk sampah tambahan dengan perkiraan berat mencapai lebih dari 10 ton. Didominasi sampah organik dan plastik sekali pakai, yang kemudian, akan kami lakukan pengangkutan untuk dibawa ke tempat pemrosesan akhir," kata  Kepala UPT TPA DLH Gresik, Purwaningtyas Noor Mariansyah kepada wartawan, Minggu (5/10/2025). 

Kepala DLH Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, menyampaikan bahwa aksi ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang menuju Indonesia bersih 2029. 

“Dengan jargon ‘Bersihkan, Rapikan, dan Indahkan Lingkungan’ World Clean-Up Day, bukan sekadar momentum tahunan, melainkan pengingat, bahwa kita harus konsisten menjaga lingkungan, terutama ekosistem yang menjadi sumber kehidupan dalam hal ini sungai dari ancaman sampah plastik.

Sungai yang sehat, berarti masyarakat yang sehat,” kata Sri Subaidah. 

Sementara Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gresik,  Dr. Shinta Puspitasari Asluchul Alif, M.Kes, mengatakan, peran penting perempuan dalam mengelola sampah dari skala rumah tangga.

“Ibu-ibu adalah garda terdepan dalam pengelolaan sampah di rumah. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak perempuan Gresik menjadi agen perubahan, mulai dari memilah sampah, mengurangi plastik sekali pakai, hingga mendukung pengelolaan kompos,” kata Shinta Puspitasari. 

Sementara Direktur Eksekutif BRUIN, Azis, menegaskan, pentingnya menjaga ekosistem sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat. 

Dalam kegiatan tersebut juga mendapat dukungan penuh dari sektor industri.  

Dukungan ini menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mengatasi masalah sampah yang kian kompleks.

“Kegiatan ini bukan hanya simbolis. Sungai Manyar sidomukti memiliki peran vital bagi perikanan dan pangan lokal. Jika tercemar plastik dan polutan, risikonya bisa masuk ke tubuh manusia lewat biota yang terkontaminasi mikroplastik," kata Azis.  (ugy/Sugiyono). 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved