Jendela Dunia

Ada Kabar Korut Tipu Amerika dan Tetap Bikin Nuklir, Kim dan Trump Agendakan Pertemuan Kedua

Amerika Serikat mewacanakan untuk menggelar pertemuan kedua antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Editor: eko darmoko
AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saling berjabat tangan untuk pertama kalinya di Hotel Capella, Singapura, Selasa (12/6/2018). 

SURYAMALANG.COM - Pemerintahan Amerika Serikat mewacanakan untuk menggelar pertemuan kedua antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di kota New York.

Melansir dari New York Post, sumber dari pejabat pemerintahan AS mengatakan, rencana pertemuan di kota berjuluk Big Apple itu akan menjadi sebuah pancingan agar pemerintahan Kim mempercepat proses denuklirisasi mereka.

Pertemuan kedua antara Trump dengan Kim direncanakan dapat berlangsung dalam hitungan bulan setelah pertemuan puncak pertama keduanya di Singapura, bulan lalu.

Baca: Takut Diracun, Kim Jong Un Periksa Pulpen Berulang Kali dan Menukarnya Sebelum Tanda Tangan

Baca: 7 Fakta Unik Pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump, Mulai Nasi Goreng Hingga Pose Foto

Baca: Saat di Singapura, Ada Kisah Tentang Donald Trump dan Es Cendol Jelang Perayaan Ultah

Dilaporkan Axios, agenda pertemuan tersebut akan menyesuaikan dengan jadwal sidang Majelis Umum PBB yang dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.

Namun, pertemuan kedua Trump dan Kim hanya akan terlaksana apabila Pyongyang menunjukkan progres dalam proses penyingkiran misil balistik dan persenjataan nuklir mereka.

Seperti diketahui, beberapa hari terakhir beredar kabar bahwa Korea Utara masih melanjutkan produksi bahan bakar nuklirnya, bahkan membangun fasilitas peluncuran misil mereka di Yongbyon.

Baca: VIDEO : Beginilah Suasana Pertemuan dan Jabat Tangan Kim Jong Un dengan Donald Trump

Baca: Temui Donald Trump di Singapura, Kendaraan Inilah yang Ditumpangi Kim Jong Un, Timbul Tanda Tanya

Baca: Selera Kuliner Donald Trump dan Kim Jong Un Sangat Berbeda, Tapi Mereka Punya Persamaan Juga

"Tidak ada bukti yang menunjukkan mereka mengurangi cadangan atau menghentikan produksi nuklir mereka. Bahkan ada bukti yang jelas menunjukkan mereka mencoba menipu AS," kata sumber.

Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan, pemerintah sangat menyadari pola perilaku Korea Utara saat bernegosiasi dengan mereka.

"Kami tahu pasti adanya risiko mereka akan menggunakan proses negosiasi untuk menunda-nunda waktu agar mereka dapat melanjutkan program nuklir, kimia, senjata biologi maupun misil balistik mereka," kata Bolton dalam wawancara dengan CBS, Minggu (1/7/2018).

Baca: VIDEO : Pembaca Berita Ini Tak Kuasa Menahan Air Mata saat Baca Berita Soal Kebijakan Donald Trump

Baca: Kim Jong Un dan Donald Trump Bertemu di Singapura, Jabat Tangan 10 Detik yang Bersejarah

Namun Bolton menegaskan, AS memiliki rencana agar Pyongyang tetap dapat melakukan denuklirisasi dalam waktu satu tahun, bahkan lebih cepat jika Korea Utara bersedia bekerja sama.

"Sebenarnya Korea Utara sendiri yang bakal diuntungkan jika program-program perlucutan berjalan dengan sangat cepat."

"Karena setelahnya proses penghapusan sanksi, pemberian bantuan oleh Korea Selatan dan Jepang, serta lainnya dapat mulai dijalankan," lanjut Bolton.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan berkunjung ke Korea Utara pekan ini untuk bertemu dengan Kim Jong Un.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved