Malang Raya

BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu Target Pelaku UMKM Harus Terdaftar sebagai Anggota

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Batu menargetkan agar pelaku usaha UMKM juga memiliki jaminan keselamatan kerja.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu di Hotel Golden Tulip, Rabu (18/7/2018). 

SURYAMALANG.COM, BATU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Batu menargetkan agar pelaku usaha UMKM juga memiliki jaminan keselamatan kerja.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu, Suharno. Ia mengatakan kalau tahun 2019 nanti jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan naik 200 persen.

Oleh karena itu, mulai saat ini juga ia mulai mensosialisasikan ke pelaku UMKM terkait jaminan keselamatan kerja ini.

"Untuk tenaga kerja yang kerja UMKM ini juga harus memiliki jaminan keselamatan kerja. Apalagi di Batu kan banyak pelaku UMKM nya. Mulai tahun ini kami sosialisasi," kata dia saat di temui dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BPJS Ketenagakerjaan di Hotel Golden Tulip, Rabu (18/7/2018).

Ia mengungkapkan kalau seluruh pekerja, baik itu di perusahaan kecil, wajib memiliki jaminan keselamatan kerja.

Karena kecelakaan kerja tidak mengenal waktu. Tidak hanya itu, bagi pekerja yang baru masuk kerja juga harus segera dibuatkan jaminan kerja oleh perusahaan yang menaunginya.

Sampai saat ini sudah ada sekitar 125 perusahaan yang mendaftarkan pekerjanya di BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan pekerjanya sudah 4000 pekerja lebih yang terdaftar menjadi anggota peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Bulan Oktober nanti kami target ada 250 perusahaan yang sudah mendaftarkan pekerjanya," imbuhnya.

Menargetkan pekerja yang bekerja di bidang UMKM inilah yang disinggung dalam Rakernas BPJS Ketenagakerjaan ini.

Direktur utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan potensi tenaga kerja dirasa masih tinggi. Makanya diperluas dengan strategi pada UMKM dan pekerja informal.

"Kami bersinergi dengan berbagai elemen. Seperti kelembagaan, insfrastruktur teknologi informasi. Teknologi informasi ini yang akan dioptimalkan terutama dalam pelayanan," kata Agus.

Ia menjelaskan teknologi informasi ini seperti memberikan kemudahan bagi peserta memperoleh informasi. Bahkan nantinya peserta ini cukup menunjukkan kartu digital. Di samping itu antrian online juga salah satu bentuk pelayanan yang akan dikembangkan.

"Untuk mempermudah peserta mendapatkan nomor antrian jika ingin melakukan pencairan saldo Jamiann Hari Tua. Inovasi ini yang sedang kami kembangkan," pungkas dia.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved