Tulungagung
Pungutan Uang Komputer SMPN 1 Boyolangu Tulungagung Tanpa Kuitansi
Para wali murid SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung protes karena pihak sekolah dan komite mematok iuran pengadaan komputer Rp 615.000 per anak.
Penulis: David Yohanes | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Para wali murid SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung protes karena pihak sekolah dan komite mematok iuran pengadaan komputer Rp 615.000 per anak.
Karena protes ini sebagian besar iuran sudah diubah besaran menjadi Rp 100.000 per anak.
Namun bagi yang sudah terlanjut membayar uang Rp 615.000 itu tidak dikembalikan.
Meski demikian sumbangan ini masih menjadi ganjalan di hati para wali murid.
Sebab uang ini disetorkan melalui Komite Sekolah, tanpa bukti kuitansi.
“Saya sebenarnya dianggap sepakat membayar Rp 615.000, tapi saya tidak peduli. Saya hanya sanggup bayar Rp 100.000,” ujar seorang wali yang enggan disebut namanya.
Wali ini mengatakan, pembayaran itu hanya dicatat di sebuah buku oleh seorang anggota Komite Sekolah.
Tidak ada kuitansi sebagai bukti penerimaan uang.
Sehingga dikhawatirkan ke depan akan ada permintaan sumbangan lagi, karena dianggap belum pernah menyumbang.
“Saya hanya ditanya iklas gak? Ya sudah saya bilang iklas saja dari pada bayar Rp 615.000,” ucap sumber ini.
Karwito, salah satu orang tua siswa kelas IX juga mengeluhkan tidak adanya kuitansi.
Karwito sebenarnya sanggup membayar Rp 615.000.
Sayangnya pihak sekolah dan Komite Sekolah terkesan bersikap tidak transparan karena tak mau memberikan kuitansi.
Karwito pun semakin penasaran, dengan sikap sekolah dan komite dan mengajukan protes.
“Apa beratnya memberikan kuitansi? Justru kalau bersikukuh tidak mau memberikan kuitansi, kesannya justru ada hal yang disembunyikan,” teganya.