Madiun

Kebakaran Gunung Wilis di Kediri Merembet ke Wilayah Madiun

"Kebakaran di Gunung Wilis di wilayah Kediri memang telah masuk Wilayah Madiun di Kecamatan Kare. Kami sudah bersama polisi...

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: yuli
rahadian bagus priambodo
Hutan di wilayah Kandangan, Kecamatan Kare, Kabulaten Madiun terbakar. 

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan sejumlah wilayah di Gunung Wilis terbakar. Kebakaran yang sebelumnya berada di Kediri, mulai merembet ke wilayah Kabupaten madiun, sejak Minggu (16/9/2018) malam.

Pantauan di lokasi, Senin (17/9/2018) pagi, asap masih tampak mengepul di hutan wilayah Kecamatan Kare. Petugas perhutani, dibantu petugas kepolisian setempat, petugas BPBD Kabupaten Madiun, serta masyarakat setempat berusaha memadamkan api secara manual menggunakan dedaunan.

"Kebakaran di Gunung Wilis di wilayah Kediri memang telah masuk Wilayah Madiun di Kecamatan Kare. Kami sudah bersama polisi dan dibantu BPBD telah melakukan pemadaman, hari ini api di wilayah Kabupaten Madiun sudah padam, " kata Mantri RPH Kare KPH Lawu, Erwantoko kepada wartawan di lokasi Senin (17/9/2018).

Dia menuturkan, api merambat disebabkan angin kencang yang terjadi hingga api merambat ke atas puncak Gunung Wilis di wilayah Madiun. Rumput ialalang yang kering juga memudahkan api merembet.

Belum diketahui berapa luas lahan yang terbakar dalam peristiwa kebakaran tersebut. Lokasi kebakaran yang berada di ketinggian menyulitkan upaya pemadaman.

Hingga saat ini petugas gabungan TNI, Polri, BPBD, Perhutani, serta masyarakat setempat masih melakukan pemantauan dan upaya pemadaman. Selain itu petugas juga melakukan penyekatan, guna mengantisipasi meluasnya kebakaran.

"Kami mengerahkan sekitar 50 petugas gabungan, telah melakukan pemadaman, serta penyekatan agar kebarakan tidak meluas," kata Kapolsek Kare, AKP Suwandono.

Sementara itu, Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Madiun, Hariyanto menuturkan, di wilayah Kabupaten Madiun, ada dua titik rawan kebakaran. Di antaranya, wilayah Kare dan Kandangan.

Dia mengatakan, diperkiran puncak musim kemarau akan masih terjadi hingga bulan sembilan dan sepuluh. Pihaknya telah melakukan beberapa langkah pencegahan, di antaranya melakukan sosialisasi, memasang banner, serta menutup jalur pendakian.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved