Surabaya
Pijat Plus-plus di Surabaya Dilayani Gadis di Bawah Umur, Promo Dilakukan via Online
Gadis di bawah umur terlibat dalam bisnis prostitusi yang dikendalikan pasangan suami istri di Surabaya.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gadis di bawah umur terlibat dalam bisnis prostitusi yang dikendalikan pasangan suami istri di Surabaya.
Prostitusi ini adalah berkedok layanan pijat kesehatan, tapi nyatanya dalam praktek juga dibumbuhi layanan pijat plus-plus.
Tercatat, hingga ini diketahui ada dua gadis di bawah umur yang dimanfaatkan untuk mengeruk pundi-pundi Rupiah.
Baca: Fotografer Gadungan Perkosa Sejumlah Model di Surabaya, Modusnya Klasik Banget Tapi Manjur
Baca: Inilah Identitas Fotografer Gadungan yang Memperkosa Sejumlah Model di Surabaya
PPA Polrestabes Surabaya membongkar layanan prostitusi yang dilakukan sepasang suami istri di sebuah rumah di kawasan Lebak Jaya, Tambaksari Surabaya.
Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni mengatakan dua tersangka berinisial YS (34) dan FT (35) ini melancarkan bisnisnya di rumah yang mereka tempati.
Penangkapan keduanya dilakukan polisi saat menggerebek rumah tersangka, beberapa hari lalu, sabtu (14/9/2018).
Petugas juga menggeledah sejumlah barang yang ada di kamar maupun lemari rumah pelaku.
"Rumah itu disinyalir ada kegiatan prostitusi, di lokasi ada dua perempuan yang diperkerjakan sebagai pemijat plus-plus," kata AKP Ruth Yeni di Polrestabes Surabaya, senin (17/9/2018).
Baca: Raffi Ahmad Sebut Nagita Slavina Tak Becus Urus Anak Gara-Gara Rafathar Rewel, Suasana jadi Beda
Baca: Potret Yuni Shara Keluar dari Mobil Ini Bak Mama Muda, Apalagi Foto Close up-nya, Bening Banget
Baca: Awal Dugaan Perselingkuhan Istri Sule Terbongkar, Mulai Kenal Hingga Tinggal Serumah Sebelum Cerai
Dikatakan Ruth Yeni, saat penggerebekan tersebut tersangka sempat mencoba memberontak kepada petugas.
Sebuah lemari diperiksa dan ditemukan beberapa sachet kondom, buku tamu dan lotion.
Melihat polisi menggeledah lemari, tersangka sempat mengelak dan melarang namun bukti tersebut terbongkar.
"Mau direbut sama dia, menutupi alibinya tapi kami menemukan kondom itu di lemari kamar-kamar itu," kata Ruth Yeni.
Ruth menambahkan, dua perempuan asal Tuban dipekerjakan oleh pelaku untuk melayani pijat plus-plus.
Bisnis prostitusi ini dilakukan pelaku sejak Desember 2017, korban diminta melayani pijat plus-plus di rumah tersebut.
Ruth mengatakan pasangan suami istri tersebut memiliki peran yang berbeda untuk mencari pelanggan yang rata-rata dikenal oleh pelaku dan mencatat tamu-tamu yang datang.