Surabaya
Pakde Karwo Tantang Kepala Daerah Baru Entas Kemiskinan Dan Tegakkan Integritas
Gubernut Jatim tekan khusus dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Semua kepala daerah diminta memberikan porsi pengentasan kemiskinan
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo menantang 12 kepala daerah yang baru dilantik untuk mengentaskan kimiskinan dan memerangi pengangguran. Masalah penanggulangan kemiskinan dan pengangguran harus menjadi prioritas program bupati dan wali kota baru.
Selain itu, masalah penyakit kusta dan stunting juga harus menjadi perhatian serius para kepala darah baru itu. "Kusta di Lumajang saatnya dituntaskan. Pak Bupati Thoriq, Kusta itu tidak menular," kata Pakde Karwo.
Pakde Karwo memberikan tekanan khusus dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Semua kepala daerah diminta memberikan porsi program dalam rangka pengentasan kemiskinan itu.
Gubernur yang masa tugasnya berakhir pada Februari 2019 ini menyebut, jumlah penganggurani terbuka Kota Malang yang tertinggi di Jatim. Artinya, usia kerja di kota ini banyak yang menganggur.
"Pendidikan Vokasional menjadi tawaran solusi untuk mengatas pengangguran ini. Saatnya pendidikan berbasis ketrampilan mendapat perhatian khusus," kata Pakde.
Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo mengingatkan pentingnya integritas para kepala daerah. Praktik pungli nyaris sudah selesai di Jatim. Hanya Pakde terkejut dengan praktik pungli di salah satu Puskesmas.
"Era digitalisasi ini harus dimanfaatkan untuk layanan kepada masyarakat. Pengelolaan APBD harus transparan dan akuntabel. E-budgeting sudah tak bisa ditawar. Yang paling rentan adalah pengadaan barang dan jasa," kata Pakde Karwo.
Pakde Karwo juga menyinggung soal integritas. Dia tidak menutup mata banyak kepala daerah tersangkut hukum karena masalah integritas ini.
"Sebenarnya Pak Mendagri ingin hadir di tengah-tengah kita. Tapi beliau tak bisa hadir, dan titip nyindir soal integritas. Jadi silakan koordinasi dan minta arahan ke kejaksaan dan KPK. Mana yang boleh dan mana yang tidak," tuturnya.