Mojokerto

Misteri Lima Sumur Air Mengandung Minyak di Mojokerto

Salah satu sumur milik warga bernama Setyo Budi yang rumahnya berdempetan dengan SPBU tercemar minyak juga. Akhirnya, dia komplain ke SPBU.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: yuli
Sripoku.com
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Polres Mojokerto khususnya Polsek Pungging menerima pengaduan dari masyarakat terkait adanya informasi sumur yang mengandung minyak, Selasa (16/10/2018). Mendengar laporan itu, pihak kepolisian langsung meninjau lokasi dan melakukan pengecekan.

"Ternyata benar di sumur itu mengandung minyak," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery.

Fery melanjutkan, kemudian pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengambil sample. "Sample akan kita uji laboratorium forensik untuk menentukan kandungan dalam minyak itu.

Fery menyebutkan, ada lima titik sumur yang diambil sample airnya. Lima titik sumur itu, tak jauh dari lokasi penemuan pertama yakni milik Khoirudin (35) warga Dusun Panjer, Desa Tunggalpager, Pungging, Kabupaten Mojokerto.

"Kami ambil beberapa sample. Ada 5 titik sumur kami ambil samplenya. Jaraknya berdekatan dengan sumur pertama (milik Khoirudin). kami tadi juga sudah pasang garis polisi di lokasi khususnya sumur yang paling tercemar di situ (sumur Khoirudin)," ujarnya.

Selain berkoordinasi dengan DLH, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina. Hal itu dilakukan supaya misteri sumber minyak yang mencemari sumur warga diketahui.

"Bisa jadi ada sumber minyak di dalam situ atau mungkin di tempat tempat lain mungkin dari SPBU. Area perluasan dampak kontaminasi radiusnya kurang lebih 100 sampai 150 meter," jelasnya.

Fery membenarkan, air sumur Khoirudin mengandung minyak. Menurutnya, kalau dicium dari baunya, air tersebut mengandung bensin.

"Kami sudah menguji lab sementara dengan menggunakan tabung penguji. Hasil sementara memang mengandung minyak. Kalau dari bau bensin, premiun pertamax dan pertalite. Kalau dari segi warna samar. Soal warna laboratoris yang lebih tahu. Hasil uji lab DLH akan keluar dua minggu ke depan," katanya.

Setahun yang lalu, masih kata Fery, salah satu sumur milik warga bernama Setyo Budi yang rumahnya berdempetan dengan SPBU tercemar minyak juga. Akhirnya, dia komplain ke SPBU. Pihak SPBU menyarankan untuk menggali sumur di titik yang berbeda.

"Biaya menggali sumur diganti oleh SPBU. Karena warga tersebut komplainnya di SPBU. Namun, Tidak ada yang membuktikan kalau masalah itu disebabkan oleh rembesan minyak dari spbu," pungkasnya. 

Tags
Mojokerto
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved