Malang Raya
Pieter Sahertian Sebut Surat L2 Dikti Bukan Bermakna Mengakui Pjs Rektor Koenta
Rektor Universitas Kanjuruhan Malang Dr Pieter Sahertian tidak mengambil pusing terkait adanya surat yang dikeluarkan L2 Dikti.
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Rektor Universitas Kanjuruhan Malang Dr Pieter Sahertian tidak mengambil pusing terkait adanya surat yang dikeluarkan L2 Dikti tentang status Pjs Rektor Koenta Adji Koerniawan. Saat dikonfirmasi, Pieter mengatakan kalau surat itu sifatnya hanya mencatatkan saja, bukan mengakui Pjs Rektor Koenta.
"Lihat saja di suratnya, bahasanya kan hanya mencatat Pjs Rektor Unikama Koenta," ujar Pieter, Kamis (25/10/2018).
Baca: Beredar Surat L2 Dikti Akui Koento Adji Koerniawan sebagai Pjs Rektor Unikama
Kata Pieter, surat itu keluar setelah L2 Dikti menerima surat dari pihak yayasan yang dipimpin Plt Slamet Riyadi. Dalam surat yang fotonya banyak beredar itu, di awal paragraf dijelaskan adanya surat yang masuk ke L2 Dikti pada 8 Oktober 2018.
Pieter juga mengatakan sudah menanyakan ke L2 Dikti makna surat itu. Berdasarkan keterangan yang diterima Pieter, surat itu bukan bentuk pengakuan.
"Saya sudah tanyakan ke pak Ketua L2 Dikti terkait makna surat itu. Ya itu surat administratif biasa. Setelah ada laporan, dicatatkan," imbuhnya.
Pieter mengatakan belum ada keputusan apapun dari Menteri Ristekdikti. Di sisi lain, menurutnya jabatas Pjs Rektor tidak bisa melakukan apa-apa kecuali hanya untuk mempersiapkan rektor yang definitif.
"Yang jelas belum ada keputusan apapun dari menteri. Minggu depan kami akan dipanggil lagi ke Jakarta untuk dipertemukan lagi karena kesepakatan Tanggal 16 Agustus 2018 masih berlaku. Tapi kepastiannya masih menunggu," ujarnya.
Kata Pieter, L2 Dikti selama ini masih berkoordinasi dengan Unikama. Aliran surat menyurat juga langsung diterima oleh pihaknya, bukan pihak Pjs Rektor Koenta.
"Kita yang masih disurati, bukan pjs. Saya anggap biasa memang surat itu. Teman-teman memang sempat bertanya kemudian saya jelaskan kalau itu administrasi biasa," tutupnya.