Universitas Kanjuruhan Malang

Beredar Surat L2 Dikti Akui Koento Adji Koerniawan sebagai Pjs Rektor Unikama

Beredar surat dari L2 DIKTI Wilayah VII yang secara resmi mengakui Koento Adji Koerniawan sebagai Pjs Rektor Unikama.

Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
Beredar surat dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 DIKTI) Wilayah VII yang secara resmi mengakui Koento Adji Koerniawan sebagai Pjs Rektor Unikama. Pengakuan itu disampaikan Ketua L2Dikti Wilayah VII, Prof Suprapto lewat surat resmi yang dikirim ke Ketua PPLP PT PGRI, Christea Frisdiantara. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Beredar surat dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 DIKTI) Wilayah VII yang secara resmi mengakui Koento Adji Koerniawan sebagai Pjs Rektor Unikama. Pengakuan itu disampaikan Ketua L2Dikti Wilayah VII, Prof Suprapto lewat surat resmi yang dikirim ke Ketua PPLP PT PGRI, Christea Frisdiantara.

Dalam surat resmi bernomor 0724/L7/KL/2018 itu, L2 Dikti mengakui pelantikan sekaligus pengangkatan Pjs Rektor Unikama Koento Adji Koerniawan. Dalam surat tertanggal 24 Oktober 2018 itu, nama Koento Adji Koerniawan tercatat. Itu sebagaimana yang tercatat di PDPT Kemenristekdikti.

Plt Ketua PPLP PT PGRI Unikama, Slamet Riyadi saat dikonfirmasi mengaku lega. Sebab, surat pengakuan dari Kemenristekdikti lewat L2 DIKTI itu sudah menjawab semua persoalan yang terjadi di Unikama selama ini.

“Surat dari L2DIKTI itu kami terima Rabu sore (24/10/2018). Jadi sekarang sudah tidak ada lagi dualisme rektor. Surat itu sudah saya beritahukan ke Pjs Koento Adji,” papar Slamet Riyadi, Kamis (25/10/2018).

Sementara itu, Pjs Rektor Unikama Koento Adji Koerniawan juga mengutarakan hal yang sama. Dengan adanya surat itu, ia berharap konflik berkepanjangan di Unikama segera disudahi.

“Untuk itu kami akan lakukan koordinasi internal Unikama. Langkah kedua akan segera melakukan proses pemilihan rektor definitif,” katanya.

Baca: Pieter Sahertian Sebut Surat L2 Dikti Bukan Bermakna Mengakui Pjs Rektor Koenta

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jatim Prof Suko Wiyono berharap semua pihak yang berkonflik bisa menahan diri. Ia juga mendorong agar para civitas bisa saling rukun.

"Berharap semua rukun karena kalau konflik yang rugi mahasiwa," katanya.

Menurut Suko, setiap ada konflik sebaiknya dibicarakan dan dimusyawarahkan secara baik. Sebagai Ketua APTISI Jatim, ia tidak ingin konflik di Unikama terus berlanjut.

"Musyawarahlah, jangan tawuran. Sebagai ketua APTISI saya minta yang rukun-rukun saja," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved