Kabar Surabaya

Ajaran Komunitas Samin dalam Mengolah Kopi: Sabar, Trokal, dan Terimo

Komunitas Samin masih berpegang terhadap cara tradisional dalam mengolah kopi. Ternyata, hal tersebut bukan hanya untuk menjaga cita rasa kopi..

Editor: yuli
TRIBUN JATIM/CHRISTINE AYU NURCHAYANTI
Komunitas Masyarakat Samin dalam Festival Kopi Jawa Timur 2018, Taman Budaya Cak Durasim, Surabaya, Sabtu (24/11/2018). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Komunitas Samin masih berpegang terhadap cara tradisional dalam mengolah kopi.

Ternyata, hal tersebut bukan hanya untuk menjaga cita rasa kopi. Tapi juga sebagai representasi ajaran Samin.

Pada sela-sela Festival Kopi Jawa Timur, Sabtu (24/11/2018) di Taman Budaya Cak Durasim, TribunJatim.com menemui salah satu anggota Komunitas Kelompok Samin, Bambang.

Bambang menjelaskan, adapun ajaran Samin yang ada pada mengolah kopi adalah sabar, trokal (tawakal), dan terimo (menerima).

"Pertama, mengajarkan kesabaran. Ketika menyangrai tidak boleh terlalu cepat. Bara harus stabil. Tidak terlalu besar. Agar cita rasa kopi bisa pas," tutur Bambang.

"Kurang lebih 30 menit. Kemudian ditumbuk. Bisa dilihat, ada kesabaran yang tertanam," lanjutnya.

Kemudian adalah trokal. Bambang mengatakan arti trokal adalah tetap berusaha. Berusaha untuk mencapai tujuan. Hal tersebut terefleksikan dalam mengolah kopi.

Yang terakhir adalah terimo.

"Setelah ditumbuk. Baru disajikan. Trimo, melalui proses tadi. Kita bisa menikmati cita rasa kopi yang sesungguhnya," lanjut Bambang.

Bagi Masyarakat Komunitas Samin, kopi digunakan sebagai sarana mempererat silaturahmi.

"Kalau ada tamu, pasti disuguhi kopi. Di sana kami mengobrol, mencari inspirasi, dan melestarikan ajaran leluhur," tutur Bambang. CHRISTINE AYU NURCHAYANTI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved