Kabar Sidoarjo

Ujian Praktik SIM di Sidoarjo Sekarang Diawasi Sensor Ultrasonik, Makin Mudah atau Makin Susah ?

Ada 29 sensor ultrasonik yang terpasang. Sementara untuk garis lurus dipasang 20 traffic cone yang dilengkapi dengan sensor sentuh.

Penulis: M Taufik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/M Taufik
Tim dari Korlantas Polri saat mengecek lokasi uji praktik SIM menggunakan sensor ultrasonik di Polresta Sidoarjo, Selasa (27/11/2018) 

SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Di Sidoarjo kini fasilitas untuk ujian praktik SIM dilengkapi alat sensor ultrasonik.

Sejak beberapa waktu lalu Polresta Sidoarjo menyiapkan sistem baru dalam proses ujian praktik dalam pengurusan SIM. Yakni melengkapi lokasi uji praktik dengan sensor ultrasonik.

Garis-garis untuk dilalui kendaraan dalam ujian praktik itu pinggirnya dipasangi sensor ultrasonik untuk yang berkelok atau garis membentuk angka delapan.

"Ada 29 sensor ultrasonik yang terpasang," ungkap Kasat Lantas Polresta Sidoarjo Kompol Dhyno Indra.

Baca: Curhat Pelatih Arema FC Milan Petrovic, Pesannya Pada Sang Agen untuk Manajemen Diungkap

Baca: Pengakuan Istri Korban Kecelakaan CRV Sarangan Magetan Soal Mendiang Suami: Dia Orangnya Baik Banget

Baca: KPK Periksa 16 Saksi Terkait Kasus Bupati Rendra Kresna, Inilah Identitas Mereka

Sementara untuk garis lurus dipasang 20 traffic cone. Setiap traffic cone yang dijejer persis di pinggir garis dilengkapi dengan sensor sentuh.

"Fungsinya sama. Sensor ultrasonik bekerja memantulkan suara sehingga kalau kendaraan atau benda yang melintas melebihi garis akan menghasilkan suara karena alat itu terhubung dengan sirine yang terpasang. Demikian halnya sensor suara," urai dia.

Artinya, ketika ada peserta ujian melewati garis, secara otomatis sirine akan berbunyi. Sehingga proses itu diketahui oleh si peserta tes maupun warga lain yang berada di lokasi uji praktik.

Selain itu, sensor ultrasonik dan sensor suara yang ada pada lokasi ujian praktik R2 ini juga terhubung ke sebuah layar yang terpasang di dalam ruang ujian. Petugas dan siapa saja bisa memantau di situ.

Ide pembuatan sistem itu sendiri, diceritakannya, bermula dari keinginan agar proses ujian praktik SIM bisa lebih transparan. Setelah bertemu dengan beberapa pihak, akhirnya Satlantas memakai teknologi yang ditemukan oleh sebuah perguruan tinggi di Jawa Timur.

Persiapannya butuh waktu sekitar dua bulan. Mulai dari pengadaan barang hingga proses pemasangannya. Namun sekarang, butuh proses perbaikan setelah mendapat masukan dari Korlantas Polri.

Setelah uji praktik pengurusan SIM untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor selesai, konsep serupa juga bakal diterapkan oleh Sat Lantas Polresta Sidoarjo untuk uji pelatuk roda empat atau SIM A, dan uji praktik SIM lainnya.

Inovasi yang diluncurkan Satlantas Polresta Sidoarjo berupa uji praktik SIM menggunakan sensor ultrasonik mendapat perhatian dari Korlantas Polri.

Tim dari Korlantas datang langsung ke Sidoarjo untuk mengecek program baru tersebut.

Mereka mengecek satu persatu lintasan uji praktik SIM dihalaman Satpas, termasuk mengecek kondisi sensor dan sejumlah perangkat lain yang telah terpasang di sana.

Usai berkeliling di lokasi dan melihat setiap sudut pelayanan dengan sistem baru itu, tim dari Korlantas kemudian berbincang dengan Kapolresta Sidoarjo AKBP Zain Dwi Nugroho, Kasat Lantas, dan sejumlah pejabat lain di Polresta Sidoarjo.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved